Genjot Pengeboran Sumur Minyak, RI Kekurangan SDM Kompeten
Targetkan pengeboran 1.000 sumur minyak per tahun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Indonesia membutuhkan lebih banyak sumber daya manusia (SDM) kompeten dalam melaksanakan program pengeboran sumur pengembangan, khususnya untuk mengoperasikan rig.
Rig adalah sebuah rangkaian peralatan yang digunakan untuk pengeboran sumur agar mendapatkan minyak dan gas bumi.
Deputi Eksploitasi SKK Migas Wahju Wibowo mengatakan, setiap rig yang beroperasi melibatkan ratusan tenaga kerja. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi SKK Migas dan KKKS. Sebab, sejak tahun 2016 hingga 2020 rata-rata jumlah pengeboran sumur pengembangan dikisaran 200 sumur.
Baca Juga: Waspada Subsidi BBM Membengkak Imbas OPEC Pangkas Produksi Minyak
Baca Juga: SKK Migas: 35 Pabrikan Lolos Penilaian Penunjang Hulu Migas 2022
1. Tantangan pengeboran sumur migas menjadi kompleks
Jumlah pengeboran sumur pun terus meningkat, menjadi 991 di tahun 2023. Artinya itu membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak dengan kompetensi dan pengalaman yang mencukupi.
“Tantangan kami untuk memastikan target pengeboran 2023 menjadi sangat kompleks karena membutuhkan ketersediaan SDM yang memiliki kompetensi dan pengalaman yang mumpuni, sedangkan selama beberapa tahun yang lalu tidak banyak orang yang bekerja di rig," kata Wahju dalam keterangan tertulis, Rabu (5/4/2023).
Baca Juga: AS Setujui Proyek Pengeboran Minyak dan Gas di Alaska