TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Harga BBM Subsidi Bakal Turun? Airlangga: Akan Dimonitor

Harga ICP sudah turun

Ilustrasi BBM Pertalite. (Dok. Pertamina)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan bahwa harga energi tidak naik seperti yang sebelumnya diperkirakan oleh pemerintah.

Seperti diketahui, harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) dalam APBN 2023 adalah 90 dolar AS per barel. Sedangkan harga rata-rata minyak mentah Indonesia untuk bulan Desember 2022 ditetapkan sebesar 76,66 dolar AS per barel.

"Harga energi tidak naik sesuai seperti perkiraan awal karena iklim yang lebih panas," kata Airlangga dalam keterangan pers di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (30/1/2023).

Baca Juga: Anggaran Jumbo untuk Kemiskinan Tak Efektif? Ini Kata Airlangga

Baca Juga: Harga BBM Subsidi Gak Turun, Pertalite Tetap Rp10.000 per Liter

1. Apakah harga BBM subsidi bakal turun?

SPBU Pertamina (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Airlangga belum dapat memastikan apakah harga BBM bersubsidi bakal turun seiring harga minyak yang mengalami penurunan. Tapi, pemerintah akan memonitor hal tersebut.

Selain itu, saat ini harga Pertalite dan Solar subsidi masih dijual di bawah harga keekonomian atau di bawah harga wajar lantaran masih disubsidi oleh negara.

"Jadi tentu akan dimonitor keberlangsungan daripada penurunan harga minyak," tambahnya.

Baca Juga: Pertamina Kembangkan Ekosistem Baterai EV, Apa Saja Langkahnya?

2. Sri Mulyani jelaskan alasan harga BBM bersubsidi belum turun

IDN Times/Aldzah Fatimah Aditya

Pemerintah telah menurunkan harga BBM nonsubsidi seperti Pertamax dan lainnya per Selasa (3/1/2023). Namun, harga BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Solar masih belum mengalami perubahan. Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati pun mengungkapkan alasan di balik belum berubahnya harga BBM bersubsidi.

"BBM subsidi ini akan sangat tergantung pada ICP (Indonesia Crude Price) kita, kurs-nya, dan volume. Khususnya kita melihat bagaimana pertumbuhan ekonomi terus menguat, tentunya permintaan akan meningkat sehingga pemerintah berupaya melihat di satu sisi menjaga arah reformasi supaya tetap sasaran," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Realisasi APBN 2022, Selasa (3/1/2023).

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya