TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Indonesia Mampu Menyuplai Baterai Buat 2,5 Juta Motor Listrik di 2030

Ditambah 600 ribu mobil listrik

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mencoba motor listrik Honda EM1 e: ditemani jajaran direksi PT Astra Honda Motor pada gelaran Indonesia International Motor Show 2023. (Dok. AHM)

Jakarta, IDN Times - PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) memastikan Indonesia mampu menyuplai baterai untuk 2,5 juta motor listrik dan 600 ribu mobil listrik di 2030.

Direktur Utama IBC Toto Nugroho mengatakan, pada tahun 2030, kemampuan suplai baterai di Indonesia sudah mendekati 49 gigawatt hour (GWh).

"Itu cukup untuk sekitar 2,5 juta sepeda motor listrik. Dan untuk roda empat, sekitar 600 ribu kendaraan listrik roda empat," kata dia di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (1/8/2023).

Baca Juga: IBC Gandeng Perusahaan China buat Kembangkan Teknologi Baterai EV

Baca Juga: Pemerintah Diminta Seragamkan Baterai Kendaraan Listrik, Ini Alasannya

1. Penggunaan motor listrik diperkirakan capai 1 juta unit di 2024

motor Gesits (Instagram.com/gesits_indonesia)

Toto menyebut, pada 2024, pemerintah memperkirakan akselerasi penggunaan kendaraan listrik roda dua mendekati 1 juta unit. IBC akan ikut memberi dukungan agar target tersebut tercapai.

"Ini adalah angka yang sangat besar, tetapi kami mendorong industri bersama untuk memastikan bahwa target ini benar-benar terjadi dan bukan hanya target di atas kertas," tuturnya.

2. Ada 42 pabrikan motor listrik di Indonesia

Pengemudi Grab menjajal motor listrik yang dipesan Grab Indonesia kepada Viar Motor Indonesia. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

IBC sedang mengembangkan ekosistem kendaraan listrik roda dua, yakini sistem penukaran baterai, baterainya, dan berupaya memastikan adanya interoperabilitas.

"Ada 42 pemain kendaraan listrik roda dua di Indonesia, dan kita benar-benar perlu memiliki standarisasi dan benar-benar membuat ekosistem ini benar-benar berfungsi," ujar Toto.

Pihaknya, lanjut dia, berkolaborasi dengan lima pemain terbesar motor listrik di Indonesia. IBC mendorong kerja sama dalam satu platform. Untuk itulah pihaknya menekankan pentingnya standarisasi baterai.

"Karena tidak semua baterai sama, maka kita perlu memiliki setidaknya standar baterai minimum untuk semua agar masyarakat Indonesia mendapatkan kenyamanan dalam menggunakan kendaraan listrik," sambungnya.

Baca Juga: Ngecas Kendaraan Listrik Ultrafast Nambah Rp57 Ribu, Masihkah Hemat?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya