TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Industri Penerbangan Pulih, AirAsia Angkut 13,2 Juta Penumpang

Bisnis kargo juga tumbuh

www.airasia.com

Jakarta, IDN Times - Industri maskapai penerbangan terus memulih. Hal itu tercermin dari membaiknya kegiatan operasional di bawah grup Capital A, yaitu AirAsia Malaysia, AirAsia Thailand, AirAsia Indonesia dan AirAsia Filipina.

Pada akhir kuartal I-2023, maskapai terkonsolidasi telah mengaktifkan 157 pesawat, yaitu 142 beroperasi dan 15 cadangan. Pesawat yang beroperasi meningkat seiring menguatnya permintaan perjalanan. Hal itu menghasilkan lalu lintas penumpang yang ikut menguat sebesar 13,2 juta, mewakili 153 persen dengan nilai pertumbuhan 11 persen tahun ke tahun (yoy) dan kuartal ke kuartal (qoq).

"Grup mengoperasikan 14,8 juta kursi, 71 persen dari level kuartal I tahun 2019, dengan tingkat keterisian 89 persen, setara dengan level pra-pandemik," tulis Capital A dalam laporannya, Jumat (5/5/2023).

Baca Juga: 5 Keuntungan Menggunakan Penerbangan Langsung, Lebih Cepat!

1. Perjalanan internasional mengalami pertumbuhan

Pesawat AirAsia di Bandara Kuala Lumpur International Airport (IDN Times/Dwifantya Aquina)

Manajemen meyakini, segmen penerbangan tumbuh kuat menuju pemulihan penuh. Hal itu didukung oleh keberlanjutan permintaan untuk perjalanan internasional, bersamaan dengan dibukanya kembali China.

Ada 9 tujuan China yang diluncurkan kembali, yang mana Guangzhou dan Shenzhen mendapatkan jumlah penumpang tertinggi. Secara keseluruhan tingkat keterisian untuk rute China adalah 84 persen, mewakili 2,5 persen dari total perjalanan internasional.

"Permintaan internasional yang konsisten mendorong semua maskapai penerbangan untuk meningkatkan kapasitas internasional sebesar 21 persen sementara pasar domestik tetap stabil dengan sedikit peningkatan sebesar 2 persen qoq," kata manajemen.

2. Kinerja masing-masing anggota AirAsia

Salah satu maskapai rute internasional yang melayani Lombok - Kuala Lumpur (www.twitter.com/@AirAsia)

Dijelaskan lebih lanjut, sebesar 88 persen, tingkat keterisian kuartalan AirAsia Malaysia meningkat sebesar 1 poin persentase dari kuartal IV-2022 dan kuartal I-2019. Maskapai tersebut mengangkut 2,3 juta penumpang internasional, melonjak 17 persen secara kuartalan.

"Ini didorong oleh peningkatan kapasitas internasional sebesar 19 persen yang didorong oleh liburan Tahun Baru Imlek yang diperpanjang, di mana rute Kuala Lumpur-Singapura memberikan kontribusi lebih dari 10 persen dari total internasional penumpang yang dibawa," tulis manajemen.

Hanya saja, ada sedikit penurunan sebesar 1 persen secara kuartalan dalam kapasitas domestik. Jumlah penumpang yang diangkut meningkat sebesar 3 persen yang mengarah ke faktor muatan 92 persen, mencapai hampir 75 persen dari tingkat pra-pandemik.

Kemudian, AirAsia Thailand mempertahankan rekor tingkat keterisian kuartalan tertinggi sebesar 92 persen, naik 2 poin persentase. Hal itu didorong oleh rute China yang mencapai tingkat keterisian sebesar 90 persen. Maskapai tersebut menjual 26 persen lebih banyak kursi internasional dibandingkan kuartal sebelumnya, mencapai 59 persen dari kuartal I-2019.

Begitupun penjualan domestik, mengalami peningkatan 8 persen qoq, 92 persen dari level sebelum COVID-19, di mana penumpang yang diangkut dan kapasitas mencapai 78 persen dan 76 persen dari kuartal I-2019.

"Pendapatan per kursi per kilometer tumbuh 15 persen qoq. Maskapai ini terbang ke 24 destinasi domestik dan 37 destinasi internasional," tulis manajemen.

AirAsia Filipina juga mengalami pemulihan yang berjalan dengan baik. Jumlah penerbangan, kapasitas kursi, dan penumpang yang diangkut pulih antara 83 persen dan 84 persen dari tingkat pra-pandemik.

Pencapaian tersebut menghasilkan tingkat keterisian sebesar 92 persen, yang bersama dengan AirAsia Thailand mencatat tingkat keterisian tertinggi dalam maskapai terkonsolidasi pada kuartal I-2023.

"Hal ini didorong oleh pemulihan penuh dari pasar domestik dan permintaan yang lebih kuat untuk tujuan internasional. Selain itu, 1,4 juta dari kursi domestik terjual pada kuartal I tahun 2023, naik 8 persen qoq dan melebihi level kuartal I tahun 2019 sebesar 8 persen. Sementara itu, kursi internasional yang terjual naik sebesar 70 persen qoq," tambah manajemen.

Baca Juga: Pendapatan Meroket 503 Persen, AirAsia Malah Rugi Rp1,64 Triliun

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya