TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Inflasi Tahunan RI Tembus 4,35 Persen, Tertinggi Sejak Juni 2017

Inflasi bulanan 0,61 persen

Ilustrasi Inflasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa inflasi tahun ke tahun atau year on year (yoy) pada Juni 2022 sebesar 4,35 persen. Angka tersebut menjadi yang tertinggi sejak Juni 2017.

"Inflasi kita secara year on year di bulan Juni ini sebesar 4,35 persen, ini merupakan inflasi yang tertinggi sejak Juni tahun 2017 di mana pada saat itu bulan Juni tahun 2017 inflasi kita sebesar 4,37 persen," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Jumat (1/7/2022).

Kemudian inflasi bulan ke bulan pada Juni 2022 sebesar 0,61 persen, atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 110,42 pada Mei 2022 menjadi 111,09.

"Sedangkan tingkat inflasi tahun kalender pada bulan Juni menjadi 3,19 persen," sebutnya.

Baca Juga: Mengenal Inflasi, Dampak yang Ditimbulkan dan Strategi Mengatasinya

Baca Juga: Harga Cabai di Medan Tembus Rp90 Ribu, Berpotensi Memicu Inflasi

1. Inflasi dipengaruhi oleh harga komoditas global

ilustrasi gandum (pexel.com/pixabay)

Jika dilihat dari indeks harga komoditas global, pada indeks energi terus menunjukkan adanya kenaikan. Sementara untuk komoditas pangan cenderung stabil.

"Sedangkan untuk beberapa komoditas yang kita impor, impor pangan ini kalau dilihat perkembangannya gula itu turun meskipun tipis. Kedelai juga naik tipis di harga internasional. Kemudian gandum naik dan juga daging sapi cenderung tetap ya," ujarnya.

Dijelaskan Margo, itu adalah 4 komoditas yang ketergantungan Indonesia dengan luar negeri alias impor cukup tinggi. "Dan harganya kebetulan naiklah, ada kenaikan tapi kenaikannya tidak terlalu signifikan," tuturnya.

Baca Juga: Isu Inflasi Bikin Rupiah Melemah ke Level Rp14.830

2. Curah hujan juga mempengaruhi inflasi

Ilustrasi hujan (IDN Times/Arief Rahmat)

Dia mengatakan, dari data BMKG di bulan Juni ini terlihat bahwa hujan masih turun, terutama di wilayah sentra produksi komoditas hortikultura.

Lanjut Margo turunnya hujan pada Juni 2022 dengan curah hujan yang di atas normal. Hal itu mempengaruhi produksi di beberapa sentra produksi.

"Jadi masih ada hujan di bulan Juni terutama pada sentra-sentra produksi hortikultura dan sifatnya hujannya lebat, tentu saja ini akan mengganggu produksi di beberapa sentra produksi khususnya untuk produk hortikultura," jelasnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya