TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini yang Terjadi Ketika Bank Sentral AS Kerek Suku Bunga

Dolar AS ramai-ramai pulang kampung

Ilustrasi dolar AS (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Jakarta, IDN Times - Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (the Fed) masih agresif menaikkan suku bunga acuan. Bahkan, pada Rabu waktu setempat, the Fed kembali menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin (bps).

Hal itu memicu dolar AS pulang kampung, alias pemegang dolar berbondong-bondong menempatkan dananya itu di perbankan negara Paman Sam.

"Kita lihat Amerika, the Fed-nya menarik likuiditas dengan cara meningkatkan suku bunga Federal Reserve sehingga orang pada naruh uangnya di perbankannya Amerika," kata Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara dalam media gathering, Jumat (4/11/2022).

Baca Juga: Suku Bunga Acuan BI Naik, Kapan Bunga Bank Nyusul?

Baca Juga: Tok, BI Kerek Suku Bunga Acuan Jadi 4,75 Persen!

1. Pelaku pasar tarik dolar AS dari negara emerging

Ilustrasi dolar AS ( ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Atas naiknya suku bunga acuan the Fed, imbasnya menyebabkan dolar AS yang beredar di negara-negara emerging di seluruh dunia dipindahkan ke perbankan Amerika Serikat supaya mendapatkan bunga yang tinggi itu.

"Jadi bergerak lah itu seluruh dolar dari emerging market pergi pulang kampung," kata mantan Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan itu.

Baca Juga: Lagi! The Fed Naikkan Suku Bunga Acuan 75 Basis Poin

2. Negara-negara emerging merespons dengan menaikkan suku bunga

Ilustrasi Suku Bunga (IDN Times/Aditya Pratama)

Akibatnya kaburnya dolar AS dari negara-negara emerging, mereka merespons dengan menaikkan suku bunga bank sentralnya agar selisihnya tak terlampau jauh dengan suku bunga acuan the Fed.

"Ini yang kemudian direspons dengan kenaikan suku bunga di berbagai macam tempat supaya selisih suku bunga di berbagai macam tempat itu tidak berbeda atau tidak menjadi lebih less priverable dibandingkan yang di Amerika," ujarnya.

Secara teori, ketika bank sentral suatu negara menaikkan suku bunganya maka akan lebih menarik bagi investor dalam menempatkan dolar di negara tersebut.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya