TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Insentif Kartu Prakerja Rp600 Ribu Tahun Depan hanya Diberikan Sekali

Kartu Prakerja akan difokuskan untuk peningkatan skill

Ilustrasi Kartu Pra Kerja (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Peserta yang mengikuti program Kartu Prakerja pada 2023 akan mendapatkan insentif pasca pelatihan Rp600 ribu sebanyak 1 kali, dan masih akan tetap mendapatkan insentif survei sebesar Rp100 ribu untuk dua kali pengisian survei.

Sedangkan program Kartu Prakerja yang dilaksanakan sejauh ini, insentif pasca pelatihan sebesar Rp600 ribu diberikan sebanyak 4 kali sehingga totalnya Rp2,4 juta. Lantas, kenapa kebijakannya diubah?

Baca Juga: Airlangga: Kartu Prakerja Bisa Jadi Kiblat Pembangunan Negara Lain

Baca Juga: Perusahaan Teknologi Kesehatan-Kartu Prakerja Ramaikan DEWG G20

1. Kasus pandemik COVID-19 sudah melandai

ilustrasi protokol kesehatan (IDN Times/Mardya Shakti)

Pemerintah memutuskan untuk menyesuaikan skema semi bansos pada Program Kartu Prakerja menjadi skema normal pada 2023. Itu dilakukan seiring dengan melandainya kasus pandemik COVID-19 di Indonesia.

Program Kartu Prakerja mulai 2023 lebih fokus pada bantuan peningkatan kemampuan dan produktivitas angkatan kerja, berupa bantuan biaya pelatihan secara langsung kepada peserta dan insentif pasca pelatihan dengan ragam pelatihan skilling, reskilling, dan upskilling.

“Program Kartu Prakerja akan lebih fokus pada peningkatan kompetensi angkatan kerja sebagaimana konsep awal program ini dicanangkan sebelum era pandemi Covid-19,” kata Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dalam siaran persnya dikutip IDN Times, Selasa (4/10/2022).

Baca Juga: Jokowi Jamin Program Kartu Prakerja Bakal Terus Dilanjutkan

2. Dari segi nominal, bantuan yang diterima peserta bertambah

ilustrasi memberi dan menerima uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Ketua Komite Cipta Kerja itu menuturkan bahwa para anggota komite sepakat untuk memulai skema normal pada 2023 dan akan menambah anggaran sebesar Rp5 triliun dengan target 1,5 juta orang.

Pada tahun depan, pemerintah akan melakukan penyesuaian besaran bantuan yang diterima peserta dari sebelumnya Rp3,55 juta menjadi Rp4,2 juta per individu.

Rincian bantuan senilai Rp4,2 juta per individu adalah berupa bantuan biaya pelatihan sebesar Rp3,5 juta, insentif pasca pelatihan Rp600 ribu yang akan diberikan sebanyak 1 kali, serta insentif survei sebesar Rp100 ribu untuk dua kali pengisian survei.

“Pemerintah akan menambah anggaran sebesar Rp5 triliun dengan target 1,5 juta orang,” sebut Airlangga.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya