TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jokowi Pastikan Konversi Kompor Listrik Tak Berlaku Tahun Ini

Uji coba konversi kompor listrik masih dievaluasi

ilustrasi menggunakan kompor induksi (unsplash.com/Conscious Design)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah memastikan kebijakan konversi kompor liquefied petroleum gas (LPG) alias elpiji 3 kilogram (kg) ke kompor listrik induksi tidak akan diberlakukan tahun ini. Hal itu disampaikan di tengah kegalauan masyarakat akan kebijakan tersebut.

"Dapat saya sampaikan bahwa pemerintah belum memutuskan, sekali lagi pemerintah belum memutuskan terkait program konversi kompor LPG 3 kilogram menjadi kompor listrik induksi," kata Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers virtual, Jumat (23/9/2022).

Baca Juga: Rumah Tangga Miskin Bakal Dapat Paket Kompor Listrik Rp2 Juta

Baca Juga: PLN Sukses Konversi 1.000 Kompor LPG ke Kompor Induksi

1. Kebijakan kompor listrik belum diberlakukan sesuai arahan Jokowi

Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Airlangga menjelaskan bahwa apa yang dia sampaikan merupakan arahan langsung dari Presiden Joko "Jokowi" Widodo, setelah menyerap aspirasi dari masyarakat.

"Pemerintah memantau dan menghargai masukan dari masyarakat termasuk juga memonitor pemberitaan di media, dan juga setelah melihat langsung kondisi di lapangan terkait dengan konversi dari kompor LPG 3 kilogram menjadi kompor listrik induksi," tambahnya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Setuju Beri Kompor Listrik ke Warga, Asal Watt-nya Rendah

2. Saat ini baru dilakukan uji coba secara terbatas

peluncuran Gerakan Konversi Satu Juta Kompor LPG ke Kompor Induksi guna mendukung electrifying lifestyle (web.pln.co.id)

Mantan Menteri Perindustrian ini memastikan bahwa program konversi kompor listrik tidak akan diberlakukan di tahun 2022. Lagipula, saat ini pembahasan anggaran dengan DPR RI terkait program tersebut belum dibicarakan dan belum ada persetujuan.

"Program kompor listrik induksi ini masih merupakan uji coba atau prototype sebanyak 2.000 unit, dari rencana 300 ribu unit, yang akan dilaksanakan di Bali dan di Solo," ujarnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya