Luhut Bersuara soal Kasus Korupsi Timah: Pembelajaran Buat Kita
Minta pengawasan ditingkatkan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengakui bahwa kasus korupsi timah merupakan pembelajaran penting bagi pemerintah.
Kasus yang disorot Luhut adalah terkait tata niaga komoditas timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah periode 2015-2022, yang menyebabkan kerugian lingkungan hingga sebesar Rp271 triliun.
“Kasus timah ini memang pembelajaran buat kita semua,” kata Luhut dalam pernyataannya melalui akun Instagram pribadinya, Kamis (4/4/2024).
1. Luhut minta komoditas timah dipantau secara digital
Dia menyoroti keterlambatan pemerintah dalam mengadopsi teknologi digitalisasi, seperti yang telah dilakukan terhadap komoditas batu bara melalui Sistem Informasi Mineral dan Batubara Antar Kementerian Lembaga (Simbara), dalam sebagian besar sektor.
“Semua kementerian kita dorong untuk digitalisasi dan itu kita link-kan pada simbara ini. Simbara ini memang sudah berhasil kita lakukan untuk batu bara,” sebutnya.
Luhut menjelaskan, melalui sistem digitalisasi seperti Simbara, pemerintah dapat secara akurat melacak asal-usul batu bara, jumlahnya, dan informasi terkait lainnya.
Dengan demikian, pemerintah dapat memastikan pajak dan royalti yang seharusnya dibayarkan dari ekspor batu bara dapat dipungut dengan tepat.
“Dia tidak bisa ekspor tanpa melakukan itu semua. Dan itu semua dilakukan secara otomatis,” ujarnya.
Baca Juga: Imbas Korupsi Timah Rp271 T, Wapres Instruksikan Tambang Lain Diawasi