TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Naik Akhir Pekan, Ini Rincian Harga Emas Antam hingga Pecahan 1 Kg

Emas Antam segram Rp1,132 juta

Investasi emas semakin diminati masyarakat Kota Medan. Permintaan emas antam keluaran PT Aneka Tambang Tbk, cukup tinggi dengan kenaikan 20 persen. (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Jakarta, IDN Times - Harga emas hari ini, Sabtu (27/4/2024), yang diproduksi oleh PT Aneka Tambang (Antam) naik sebesar Rp7 ribu untuk pecahan 1 gram menjadi Rp1,326 juta.

Sementara harga buyback emas, sebagaimana tercatat di situs logammulia.com, mengalami kenaikan sebanyak Rp5 ribu menjadi Rp1,222 juta per gram.

Harga buyback adalah nilai yang ditentukan oleh Antam ketika seseorang berniat menjual emas ke Butik Logam Mulia. Itu adalah pembayaran yang akan diterima penjual emas dari Antam ketika emas tersebut dijual kembali kepada mereka.

1. Harga emas Antam dalam pecahan lain

Berikut ini harga emas batangan Antam per hari ini dalam pecahan lain:

  • Harga emas 0,5 gram: Rp713 ribu.
  • Harga emas 1 gram: Rp1,326 juta.
  • Harga emas 2 gram: Rp2,592 juta.
  • Harga emas 3 gram: Rp3,863 juta.
  • Harga emas 5 gram: Rp6,405 juta.
  • Harga emas 10 gram: Rp12,755 juta.
  • Harga emas 25 gram: Rp31,762 juta.
  • Harga emas 50 gram: Rp63,445 juta.
  • Harga emas 100 gram: Rp126,812 juta.
  • Harga emas 250 gram: Rp316,765 juta.
  • Harga emas 500 gram: Rp633,32 juta.
  • Harga emas 1.000 gram: Rp1,266 miliar.

Harga jual emas tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

Baca Juga: Jelang Akhir Pekan, Harga Emas Betah di Rp1,3 Juta per Gram

2. Emas fisik merupakan instrumen investasi berisiko rendah

Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko berbeda. Ada yang rendah, moderat atau menengah, hingga berisiko tinggi.

Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, salah satu instrumen investasi berisiko rendah adalah logam mulia atau emas fisik. Namun, emas juga memiliki risiko tinggi hilang atau dicuri, terutama ketika dibawa bepergian.

"Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif, cukup likuid. Kenapa bisa juga dikategorikan risiko tinggi, karena mudah atau rawan hilang, dicuri. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa. Tapi itu bisa dicuri," kata Andy kepada IDN Times.

Selain itu, Andy mengingatkan agar masyarakat memahami instrumen-instrumen investasi yang rendah risiko, tentunya juga akan memberikan imbal hasil yang lebih kecil.

Sebaliknya, jika kamu mencari instrumen investasi yang imbal hasil lebih besar, maka risikonya juga tinggi atau peluang menghadapi kerugian lebih besar, high risk high return.

"Dengan adanya risiko rendah berarti return juga kecil. Jadi jangan sampai orang berasumsi risiko rendah tapi return tinggi," kata Andy.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya