TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Nilai Tukar Rupiah Menyusut ke Rp15.120 per Dolar AS Pagi Ini

Melemah 24,5 poin

Ilustrasi Dollar dan Rupiah (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah menyusut terhadap dolar Amerika Serikat (AS), yang menguat pada pembukaan perdagangan Kamis (9/2/2023).

Mengutip Bloomberg, kurs rupiah melemah sebanyak 24,5 poin atau 0,16 persen ke level Rp15.120 per dolar AS pada pembukaan perdagangan. Laju rupiah hari ini membalikkan tren positif pada penutupan perdagangan Rabu (8/2), yang menguat 52,5 poin atau 0,35 persen ke Rp15.095,5 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah Melemah Tajam Jelang Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi RI

1. Investor antisipasi the Fed naikkan suku bunga bikin rupiah loyo

Analis PT Sinarmas Futures, Ariston Tjendra, melihat bahwa pelaku pasar sepertinya masih mempertimbangkan data ekonomi AS yang membaik, setelah data tenaga kerja nonfarm payroll AS bulan Januari menunjukkan pertumbuhan lebih dari 2 kali dibandingkan bulan sebelumnya.

Itu diperkirakan bisa mendorong bank sentral AS atau Federal Reserve (the Fed) untuk tetap menaikan suku bunga acuannya. Dalam pidato terkini, selain menegaskan adanya penurunan inflasi, Gubernur The Fed Jerome Powell juga mengatakan, jika data tenaga kerja terus menunjukkan hasil yang bagus maka suku bunga bisa dinaikkan lagi.

Ditambah, dini hari tadi petinggi the Fed Christopher Waller juga menyatakan suku bunga bisa dinaikan lagi melebihi ekspektasi, bila inflasi masih tinggi karena membaiknya situasi ketenagakerjaan di AS.

"Hari ini rupiah berpeluang bergerak melemah lagi dengan sentimen di atas," ujar Ariston.

2. Data penjualan ritel Indonesia diharapkan redam pelemahan rupiah

Analis DCFX Futures, Lukman Leong, juga memperkirakan rupiah melemah pada perdagangan hari ini seiring rebound pada dolar AS.

Ditambah lagi adanya sentimen risk-off di bursa setelah pasar mencermati pernyataan the Fed terhadap disinflasi namun tetap akan menaikkan suku bunga dan khawatir dengan tekanan harga dari sektor tenaga kerja.

"Data penjuakan ritel Indonesia yang akan dirilis siang ini diperkirakan akan naik 3 persen diharapkan akan mendukung rupiah," tutur Lukman.

Baca Juga: Jokowi Kantongi Komitmen Investasi 5,2 Miliar Dolar AS dari Jepang 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya