TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pertamax Kurang Laku, Pertashop Minta Ikut Jualan LPG 3 Kg

Juga minta perkecil selisih harga Pertamax dan Pertalite

Ilustrasi LPG. (IDN Times/Holy Kartika)

Jakarta, IDN Times - Bisnis Pertashop mengalami tekanan akibat gejolak dunia yang dipicu perang antara Ukraina dan Rusia. Situasi tersebut mengakibatkan disparitas harga Pertamax dan Pertalite semakin melebar.

Di satu sisi, Pertashop hanya bisa menjual BBM nonsubsidi seperti Pertamax dan Dexlite. Namun, karena ada disparitas harga yang tinggi dengan Pertalite, penjualan Pertamax anjlok.

"Setelah kita berjuang berusaha untuk lebih maju dari sebuah UMKM, ternyata ada gejolak dunia, perang antara Ukraina dengan Rusia yang katanya sangat berpengaruh dengan ekonomi mikro dengan melonjaknya harga minyak mentah dunia. Akhirnya terjadilah disparitas harga antara Pertamax dan Pertalite," kata Ketua Paguyuban Pengusaha Pertashop Jateng dan DIY Gunadi Broto Sudarmo dalam audiensi dengan Komisi VII DPR RI, Senin (10/7/2023).

Baca Juga: Miris! Banyak Pertashop Rugi, Lebih Untung Dagang BBM Eceran

Baca Juga: Baru 25 Persen Pangkalan Catat Transaksi LPG 3 Kg Tepat Sasaran

1. Pangkas selisih harga Pertamax dan Pertalite

Ilustrasi BBM Pertalite. (Dok. Pertamina)

Pengusaha Pertashop berharap Komisi VII DPR RI dapat membantu menyuarakan ke pemerintah untuk memperkecil disparitas harga Pertamax dengan Pertalite.

"Yang kami harapkan, yang pertama permohonan disparitas harga BBM Pertamax dengan Pertalite maksimal Rp1.500 per liter di seluruh wilayah Indonesia," ujar Gunadi.

Baca Juga: Pengusaha Pertashop di Solo Raya Mengeluh Bisnisnya Sepi: Dampak Harga

2. Minta jadi penyalur LPG 3 kg

Ilustrasi penyaluran BBM melalui Pertashop. Dok. Pertamina MOR IV

Pengusaha Pertashop juga berharap bisa menjadi penyalur LPG 3 kg atau LPG bersubsidi. Sayangnya, usaha yang dilakukan pengusaha Pertashop untuk menjadi pangkalan LPG 3 kg, belum terealisasi.

Hal itu disebabkan kuota dari agen sudah habis disalurkan kepada pangkalan yang terdaftar. Alhasil tidak bisa lagi menambah pangkalan baru.

"Kami berharap seperti layaknya SPBU, SPBU ditunjuk sebagai pangkalan LPG 3 kg. Jadi, SPBU tidak perlu mengajukan permohonan ke agen. Tapi agen sudah mempunyai list dari Pertamina, SPBU-nya mana-mana di-droping, di-mapping dari Pertamina. Itu yang kami harapkan," ujarnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya