TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rupiah Melemah ke Rp15.722 per Dolar AS Sore Ini

Rupiah melemah 49,5 poin

ilustrasi rupiah (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Jakarta, IDN Times - Mata uang rupiah menutup perdagangan awal pekan di level Rp15.700-an per dolar Amerika Serikat (AS). Mata uang Garuda melemah pada penutup perdagangan Senin (28/11/2022).

Mengutip Bloomberg, kurs rupiah melemah sebanyak 49,5 poin atau 0,32 persen ke Rp15.722 per dolar AS pada penutupan, melanjutkan pelemahan pada pembukaan tadi pagi sebanyak 20,5 poin ke level Rp15.693 per dolar AS

Sedangkan dalam penutupan perdagangan Jumat (25/11/2022), rupiah melemah sebanyak 7,5 poin atau 0,05 persen ke Rp15.672,5 per dolar AS.

Baca Juga: Diamuk Dolar AS, Rupiah Tembus Rp15.700 Pagi Ini

Baca Juga: Mengenal Peso, Mata Uang Filipina dan Sejarahnya

1. Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah BI

Sementara itu, berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI) pada Senin (28/11/2022), nilai tukar rupiah menyentuh Rp15.729 per dolar AS.

Angka tersebut lebih besar dibandingkan kurs rupiah pada Jumat lalu yang ada di level Rp15.668 per dolar AS. Dengan kata lain rupiah mengalami pelemahan.

Baca Juga: Riset: Mata Uang Kripto dan NFT Jadi Harapan Baru Gen-Z

2. Penguatan dolar AS dipengaruhi kondisi China yang dilanda COVID-19

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, pergerakan nilai tukar mata uang dipengaruhi oleh protes warga China buntut dari kasus COVID-19 yang menyebar ke beberapa kota, memicu ratusan demonstran dan polisi bentrok di Shanghai pada Minggu malam.

Pembatasan yang ketat akibat COVID-19, kata dia telah berdampak besar pada ekonomi China, dan pihak berwenang telah menerapkan berbagai langkah untuk menghidupkan kembali pertumbuhan. Pada Jumat, bank sentral China atau People's Bank of China (PBOC), mengatakan akan memangkas rasio persyaratan cadangan (RRR) untuk bank sebesar 25 basis poin (bps), efektif mulai 5 Desember.

"Perkembangan terbaru di China telah menghentikan penurunan dolar AS," ujarnya.

Pasar juga memantau arah kebijakan yang akan disampaikan oleh Ketua the Fed Jerome Powell tentang prospek ekonomi AS dan pasar tenaga kerja di acara Brookings Institution Rabu mendatang yang kemungkinan akan memberikan lebih banyak petunjuk tentang prospek kebijakan moneter AS.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya