Seluruh Negara ASEAN Bakal Tak Lagi Bergantung Dolar AS
Lima negara sudah bergabung
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bali, IDN Times - Negara-negara di ASEAN bakal mendorong penggunaan mata uang lokal dalam melakukan transaksi antarnegara di kawasan sehingga tak lagi bergantung dolar AS. Itu dilakukan melalui penyelesaian transaksi bilateral, yaitu Local Currency Settlement (LCS).
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjelaskan, selain LCS, transaksi lintas batas yang turut didorong adalah pembayaran berbasis QR.
"ASEAN sepakat untuk menegaskan kembali ketahanan, di antara lain dengan penggunaan mata uang lokal untuk mendukung perdagangan dan investasi lintas batas di kawasan ASEAN," katanya dalam konferensi pers ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors (AFMGM) 2023 di Bali Nusa Dua Convention Center, Jumat (31/3/2023).
Baca Juga: BI Catat Aliran Inflow 3 Miliar Dolar AS
1. Lima negara ASEAN sudah bergabung, sisanya menyusul
Perry menjelaskan, pada Presidensi G20 di Bali pada 2023 lalu, lima negara sudah menyepakati penggunaan LCS dan pembayaran berbasis QR dalam melakukan transaksi lintas batas negara.
"Tahun lalu di bawah Presidensi G20 di Bali November, 5 bank sentral, Bank Indonesia, Bank Negara Malaysia, Monetary Authority Singapore, dan Bank of Thailand dan Filipina telah menandatangani MoU terkait dengan cross-border interconnectivity dan interoperability dan penggunaan QRIS dan transaksi lokal," ujarnya.
Negara-negara di ASEAN pun telah menyepakati untuk memperluas pembayaran lintas batas negara hingga mencakup seluruh negara di kawasan. Dalam hal ini, negara yang di luar ASEAN 5 juga sudah menyatakan niat untuk bergabung melaksanakan konektivitas pembayaran regional.
"Jadi konektivitas ASEAN bukan hanya 5 tapi akan diperluas menjadi 10 dan akan diperluas secara global dengan proyek berikutnya," sebut Perry.