Sri Mulyani Sentil Menteri LHK soal Kontribusi Sektor Kehutanan
Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDB hampir tidak ada
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyoroti minimnya kontribusi sektor kehutanan terhadap perekonomian Indonesia. Padahal, Indonesia memiliki kawasan hutan yang sangat luas.
Dia menekankan bahwa hutan tidak hanya berfungsi untuk menurunkan Co2, tapi juga memberikan dampak ekonomi dan sosial kepada masyarakat. Sementara kontribusi sektor kehutanan dan penebangan kayu diukur dengan PDB (GDP), hanya Rp91 triliun hingga Rp112 triliun.
"Itu masih sangat kecil. Jadi kalau terhadap GDP share memang kecil, kurang dari 1 persen even hanya sekitar 0,6 persen hingga 0,7 persen," katanya dalam Kongres Kehutanan Indonesia VII, Selasa (28/6/2022).
Baca Juga: Bukan Saham, Ini Investasi Terbaik di Dunia Menurut Sri Mulyani
Baca Juga: AS Diambang Resesi Tahun Ini, Sri Mulyani Waspadai Dampaknya ke RI
1. Pertumbuhan PDB subsektor kehutanan dan penebangan kayu juga rendah
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu juga belum puas dengan pertumbuhan PDB pada subsektor kehutanan dan penebangan kayu setiap tahunnya, yakni kira-kira 5 persen sampai 6 persen.
"Nah ini berarti kita sebagai negara yang punya hutan tropik dan bahkan dalam hal ini banyak yang sudah menjadi hutan industri rasanya kontribusi kurang dari satu persen it doesn't sound right, pasti ada hal-hal yang perlu untuk kita benahi bersama," ujar Sri Mulyani.
"Indonesia itu isinya hutan sama perikanan tapi dua sektor ini kontribusi ke dalam GDP kita is almost nothing, nggak benar itu berarti. Nah, ini yang mungkin kita perlu untuk kita semuanya mulai memikirkan apakah ini persoalan policy, masalah regulasi, masalah institusi, masalah tata kelola. Kan persoalannya di situ dan untuk Indonesia kita harus pikirkan," sambungnya.
Baca Juga: Indonesia Berhasil Ngerem Utang, Sri Mulyani Beberkan Buktinya