Tiket Pesawat Mahal, Pemerintah Tak Mungkin Beri Subsidi dari APBN
Pemerintah akan carikan solusi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menparekraf/Kabapareraf Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan bahwa keuangan pemerintah tidak memungkinkan untuk mensubsidi tiket pesawat yang saat ini dikeluhkan mahal. Namun, pihaknya akan mengoptimalkan anggaran yang ada.
"Kita mengerti bahwa subsidi, kondisi keuangan pemerintah belum memungkinkan, jadi kita optimalkan anggaran yang ada," katanya ditemui usai menghadiri Indonesia Retail Summit 2022 di Sarinah, Thamrin, Jakarta, Senin (15/8/2022).
Baca Juga: Harga Tiket Pesawat Mahal, Kemenhub 'Sentil' Maskapai
Baca Juga: Airlangga Ungkap Biang Kerok Harga Tiket Pesawat Mahal
1. Wisatawan domestik masih cukup kuat tapi dikhawatirkan terdampak tiket mahal
Dia menjelaskan bahwa salah satu syarat pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ada pada penanganan pandemik COVID-19. Faktor utamanya adalah vaksinasi, termasuk booster (vaksinasi dosis ketiga) yang angkanya masih di bawah 50 persen.
"Jadi langkah pemerintah untuk mensyaratkan booster untuk para pelaku perjalanan ini sangat penting dalam penanganan pandemi," tuturnya.
Lanjut Sandi, dirinya optimistis bahwa market wisatawan domestik masih cukup kuat karena adanya pent-up demand atau permintaan terpendam dari masyarakat yang selama ini menunda bepergian akibat pandemik.
"Angka pergerakan wisatawan nusantara masih bisa terjaga. Yang saya khawatirkan justru harga tiket mahal," tuturnya.