WNI Ramai-ramai Pindah Jadi WN Singapura, Imbas Isu Lapangan Kerja?
Investasi di semester I-2023 menyerap 849.181 pekerja
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan, tak ada isu lapangan pekerjaan sebagai penyebab ribuan warga negara Indonesia (WNI) berpindah kewarganegaraan ke Singapura.
"Saya menganggap bahwa tidak ada urusan perpindahan warga negara mereka dengan lapangan pekerjaan," kata dia dalam konferensi pers realisasi investasi di Kantor BKPM, Jakarta, Jumat (21/7/2023).
Baca Juga: Ramai-ramai WNI Pindah ke Singapura, Begini Cara Pindah Warga Negara
Baca Juga: 3.912 Orang Indonesia Pindah Jadi WN Singapura, Apa Strategi Imigrasi?
1. Bahlil pertanyakan nasionalisme WNI yang pindah kewarganegaraan
Bahlil mengimbau agar warga negara Indonesia punya rasa nasionalisme. Apalagi, menurutnya Indonesia adalah negara yang bagus walaupun diakui potensi yang ada belum digarap secara maksimal. Itu tentunya menjadi tugas bersama.
"Nah, kalau teman-teman berpikir untuk pindah ke luar negeri saya malah meragukan nasionalisme kalian," ujarnya.
Dia mengingatkan bahwa pendahulu bangsa Indonesia merebut kemerdekaan lewat perjuangan, bahkan sampai ada yang diperkosa, dibunuh, sampai dipaksa kerja rodi. Mereka berjuang agar kelak anak cucunya bisa membawa negara ini menjadi lebih baik.
Tapi, menurutnya pindah kewarganegaraan adalah pilihan masing-masing orang dan patut dihargai. Lagipula, kata dia, Indonesia memiliki penduduk yang banyak, berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 278,69 juta jiwa pada pertengahan 2023.
"Kita doakan mudah-mudahan mereka sadar 10 tahun balik lagi ke Indonesia ya, Allahualam. Tapi saya mengatakan bahwa negara ini tanggung jawab kita bersama. Seluruh anak-anak muda dari pelosok Aceh sampai pelosok Papua. Saya sebagai anak juga dari pelosok timur Indonesia sedih aja melihat seperti itu. Jangan karena kita mau senang sendiri meninggalkan negara kita," tambahnya.