Airlangga Hartarto Bertemu Tony Blair Bahas Kondisi Geopolitik
Semua negara harus menahan diri agar perang tak meluas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Tensi perang antara Iran dan Israel kian memanas pasca Israel melakukan serangan balik terhadap Iran. Kondisi ini pun menjadi perhatian dari mantan perdana menteri Inggris, Tony Blair saat bertandang ke Kemenko Perekonomian pada Jumat (19/4/2024).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan salah satu yang dibahas bersama Tony Blair berkaitan dengan kondisi geopolitik dan saat ini semua negara restrain (menahan diri) agar ketegangan geopolitik yang terjadi di Timur Tengah tidak makin meluas.
"Jordan, Mesir, Saudi, tidak ada kepentingan, kemudian Israel sendiri dengan Hamas juga sudah sangat kerepotan, kemudian dengan Hizbullah mereka juga kerepotan, jadi kalau kita lihat per siang hari ini reaksi daripada Iran juga masih sangat terbatas," tutur Airlangga.
1. Efek saling serang Iran vs Israel masih di skala kecil
Saling serang pesawat tanpa awak atau drone itu menurut Airlangga juga tidak ada dampak yang serius bagi kedua negara. Mereka hanya ingin menyelamatkan harga diri negaranya masing-masing.
"Nah kalau di dalam politik ini kan mereka sering sebut tit for tat jadi artinya penyelamatan muka, balas membalas tapi skalanya kecil. Diharapkan tidak menimbulkan efek lanjutan dan tentu ini hal yang tidak diinginkan dunia," ungkap Airlangga.
Baca Juga: Menteri Kominfo Bertemu Tony Blair, Bahas Tiga Isu Digital