Bukti Belanja Pemerintah Pusat Dirasakan Masyarakat
Belanja pemerintah pusat kontraksi 5,9 persen (yoy).
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Realisasi belanja pemerintah pusat hingga 12 Desember 2023 mencapai Rp1.840,4 triliun atau 83 persen dari revisi Perpres 75/2023 sebesar Rp2,320,5 triliun. Namun realisasi ini kontraksi 5,9 persen (yoy) atau Rp1.955,2 triliun.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menyampaikan dari total realisasi belanja pemerintah pusat tersebut yang manfaatnya langsung dirasakan masyarakat mencapai Rp1.060 triliun. Manfaat ini dirasakan melalui berbagai program meliputi perlindungan sosial, petani, UMKM, pendidikan, serta infrastruktur.
"Detailnya, dari belanja Rp1.840,4 triliun yang dinikmati masyarakat 56,7 persen," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN, Jumat (15/12/2023).
1. Daftar program perlinsos, petani, dan UMKM yang dirasakan masyarakat
Dia menjelaskan perlindungan sosial yang manfaatnya langsung dirasakan masyarakat yakni program keluarga harapan (PKH) sebesar Rp27,9 triliun untuk 9,8 juta kelompok penerima manfaat atau Rp7,34 triliun per triwulan. Kemudian, kartu sembako Rp44,3 triliun untuk 18,7 juta KPM.
"Kami masih tambah bansos pangan tahap I sebesar Rp8,2 triliun yang diberikan saat ramadan hingga Lebaran lalu untuk periode Maret hingga Mei 2023," ujar Sri Mulyani.
Tak hanya itu, pemerintah juga membayarkan penerima bantuan iuran jaminan kesehatan nasional (PBI JKN) untuk 96,7 juta rakyat Indonesia dengan anggaran Rp42,4 triliun atau Rp3,9 triliun per bulan.
Selanjutnya, bantuan ternak Rp235,3 miliar, alat mesin pertanian Rp681,2 miliar dengan rincian 18.621 traktor dan 2.775 cultivator. Bantuan benih, mulsa, serta pupuk organik, sebesar Rp1,5 triliun untuk 659,4 ribu hektare, antara lain untuk kawasan padi, jagung, kedelai, bawang dan lainnya.
"Ada belanja subsidi dan kompensasi BBM Rp99,6 triliun dengan anggaran yang digelontorkan per bulan Rp9,1 triliun dan sebanyak 14.934,7 ribu kilo liter (subsidi) dan 11.489,3 kilo liter (kompensasi)," kata Sri Mulyani.
Editor’s picks
Baca Juga: Jelang Tutup Tahun, APBN Defisit Rp35 Triliun