TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Daftar Terbaru Harga Emas per 20 Maret 2023, Turun Rp3 Ribu

Harga emas sempat capai harga tertinggi

Ilustrasi Emas Mulia (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Harga emas pada hari ini, Senin (20/3/2023), yang dijual oleh PT Aneka Tambang atau Antam mengalami penurunan harga Rp3.000 menjadi Rp1.085.000 per gram. Angka ini tercatat turun dari level tertingginya pada Sabtu (18/3/2023) sebesar Rp1.088.000 per gram.

Sementara itu untuk pembelian kembali atau buyback juga turun Rp3.000 ke level Rp974 ribu per gram.

Baca Juga: [OPINI] Apakah Emas Pantas Jadi Portofolio Investasi?

1. Rincian harga emas terbaru

Berikut ini harga emas batangan Antam hari ini dalam pecahan lain:

  • Harga emas Antam 0,5 gram = Rp592.500
  • Harga emas Antam 1 gram = Rp1.085.000
  • Harga emas Antam 2 gram = Rp2.110.000
  • Harga emas Antam 3 gram = Rp3.140.000
  • Harga emas Antam 5 gram = Rp5.200.000
  • Harga emas Antam 10 gram = Rp10.345.000
  • Harga emas Antam 25 gram = Rp25.737.000
  • Harga emas Antam 50 gram = Rp51.395.000
  • Harga emas Antam 100 gram = Rp102.712.000
  • Harga emas Antam 250 gram = Rp256.515.000
  • Harga emas Antam 500 gram = Rp512.820.000
  • Harga emas Antam 1.000 gram = Rp1.025.600.000.

Harga jual emas tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

Baca Juga: Kisah Spilla Jewelry, Kokoh di Tengah Tren Investasi Emas dan Pandemik

2. Emas fisik merupakan instrumen investasi berisiko rendah

Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko berbeda. Ada yang rendah, moderat atau menengah, hingga berisiko tinggi.

Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, salah satu instrumen investasi berisiko rendah adalah logam mulia atau emas fisik. Namun, emas juga memiliki risiko tinggi hilang atau dicuri, terutama ketika dibawa bepergian.

"Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif, cukup likuid. Kenapa bisa juga dikategorikan risiko tinggi, karena mudah atau rawan hilang, dicuri. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa. Tapi itu bisa dicuri," ucap Andy kepada IDN Times.

Selain itu, Andy mengingatkan, agar masyarakat memahami instrumen-instrumen investasi yang rendah risiko. Hal itu akan memberikan imbal hasil yang lebih kecil.

Sebaliknya, jika kamu mencari instrumen investasi yang imbal hasil lebih besar, maka risikonya juga tinggi atau peluang menghadapi kerugian lebih besar, high risk high return.

"Dengan adanya risiko rendah berarti return juga kecil. Jadi jangan sampai orang berasumsi risiko rendah tapi return tinggi," kata Andy.

 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya