TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini 5 Hasil Pertemuan Menkeu dan Menkes se-Asia Tenggara

Persiapan untuk pandemik di masa mendatang

Menteri Keuangan, Sri Mulyani dalam AFHMM. (Youtube/Kemenkeu RI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan se-Asia Tenggara melakukan pertemuan untuk membahas langkah mitigasi pandemik di masa depan.  

Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, menyebut ada lima butir kesepakatan yang diambil dalam forum tersebut. Pertemuan ini bertujuan menentukan langkah untuk merespons tantangan kesehatan dan ekonomi jika terjadi pandemik lagi.

"Kami ingin meningkatkan koordinasi antara menteri keuangan dan pejabat lainnya secara efektif. Sehingga dapat meningkatkan ketepatan waktu dan efektivitas, tanggapan, atau respons terhadap tantangan yang dapat ditimbulkan dari pandemik di masa mendatang," katanya dalam Press Statement Asean Joint Finance and Health Ministers Meeting (AFHMM), Kamis (24/8/2023). 

Baca Juga: Indonesia Perdana Gelar ASEAN-Indo Pacific Forum

1. Perlu investasi tingkatkan PPR

Menteri Keuangan, Sri Mulyani dalam AFHMM. (Youtube/Kemenkeu RI)

Hasil kesepakatan yang pertama adalah ASEAN masih menyoroti kesenjangan keuangan terkait persiapan dan respons terhadap pandemik antarnegara anggota.

Oleh karenanya, perlu didorong investasi untuk meningkatkan kapasitas prevention, preparedness, and response (PPR) negara anggota untuk bisa menangani kondisi darurat akibat COVID-19 atau pandemik lain yang mungkin muncul di masa depan.

2. Bangun momentum perkuat pemulihan

ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Hasil kedua, para Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan ASEAN menegaskan perlunya membangun momentum menuju pemulihan yang lebih kuat dan berkelanjutan. Fokusnya adalah penerapan mekanisme dan strategi yang ada, serta mengoptimalkan sumber daya regional.

"Dan memastikan sinergi dan interoperabilitas dengan upaya global seperti dana pandemik yang secara resmi diluncurkan oleh Indonesia selama Presidensi G20 tahun 2022," kata Sri. 

"Kami ingin memastikan bahwa kapasitas PPR lebih ditingkatkan lagi untuk menangani ancaman kesehatan masyarakat di masa depan," tambahnya.

3. Perkuat artsitektur kesehatan regional

Ilustrasi investasi. (IDN Times/Arief Rahmat)

Hasil ketiga, negara anggota ASEAN berkomitmen untuk meningkatkan investasi nasional di bidang kesehatan. Disepakati juga penjajakan pembiayaan inovatif lainnya, termasuk inisiatif bilateral dan multilateral melalui kerja sama serta keterlibatan dengan mitra internasional. 

“Keempat, kami juga menegaskan kembali komitmen kami untuk memperkuat arsitektur kesehatan regional pasca COVID-19. Hal ini khusus untuk mencapai ketahanan komunitas ASEAN, dengan mempertimbangkan kerangka pemulihan komprehensif ASEAN,” jelasnya.

Baca Juga: Joe Biden Absen di KTT ASEAN Jakarta

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya