Kementerian BUMN Lobi BPKP untuk Impor KRL Bekas dari Jepang
Impor diperlukan karena kebutuhan mendesak masyarakat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, pihaknya sudah berdiskusi dengan Ketua BPKP Muhammad Yusuf Ateh perihal impor KRL bekas dari Jepang.
Upaya lobi-lobi ini pun telah disampaikannya Tiko kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
"Saya sudah diskusi (soal impor KRL) dengan Pak Ateh dan lagi lapor ke Menkomarves," kata Tiko di Hotel Aryaduta, Rabu (3/5).
Baca Juga: Wacana Impor Darurat KRL Bekas, Erick: Kita Terbuka
1. Pembangunan pabrik PT INKA dipercepat
Tiko mengungkapkan ada dua hal yang ditekankan mengenai impor KRL ini. Pertama, menggunakan pendekatan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dengan mempercepat pembangunan pabrik INKA di Banyuwangi, Jawa Timur.
Dengan demikian, harapannya BUMN menargetkan produksi akan dimulai pada 2025.
"Peningkatan TKDN melalui pembangunan Pabrik INKA itu lagi kita kejar supaya dapat mulai produksi 2025," tuturnya.
Kedua, Tiko tak menampik bahwa impor KRL dari Jepang menjadi kebutuhan mendesak seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat untuk menggunakan moda transportasi tersebut.
"Kemarin kita sudah hitung ulang, rasanya memang akan ada pendekatan 10-12 (kereta) yang harus kita akselerasi,"tuturnya.
Baca Juga: KCI Beberkan soal Kebutuhan Impor Kereta Bekas dari Jepang ke DPR