TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemerintah Upayakan Harga Tiket Pesawat Tidak Mahal 

Harga avtur harus kompetitif dibandingkan negara lain

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Airlangga Hartarto (dok. Youtube Kemenko Maritim dan Investasi)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah berencana menekan tingkat inflasi nasional untuk meningkatkan konsumsi rumah tangga, salah satunya dengan menekan harga tarif tiket pesawat.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan penopang ekonomi dalam negeri masih disumbang oleh konsumsi rumah tangga. Untuk itu, pemerintah bakal membuat kebijakan supaya harga tiket (pesawat) tidak terlalu mahal.

"Pemerintah akan terus mendorong agar sektor transportasi (pesawat) harganya enggak ketinggian. Kemarin naik (Lebaran) karena demand side. Sehingga harga tiket dinaikkan ke batas atas," kata Meteri Airlangga dalam Konferensi Pers di Kemenko Perekonomian, Jumat (5/5/2023).

Baca Juga: Menhub Cek Harga Tiket Pesawat, Ada Maskapai yang Bandel?

1. Turunkan harga tiket pesawat dengan tekan harga avtur

Ilustrasi Pesawat. (IDN Times/Arief Rahmat)

Airlangga menjelaskan untuk menurunkan harga tiket pesawat, pemerintah akan meninjau harga bahan bakar pesawat yakni Avtur. Saat ini harga avtur dalam negeri dinilainya lebih mahal dibandingkan negara lain.  

"Tentu kita bandingkan Avtur di Indonesia dengan negara lain. Kalau negara lain bisa murah, cara apa yang bisa kita lakukan agar (harga) avtur kompetitif. Kalau tidak sebagian besar re-fueling (mengisi bahan bakar) di Singapura. Jadi pesawat masuk ke Indonesia dia enggak re-fueling. Ini akan kita perhatikan," imbuhnya.

2. Tiket pesawat dorong kenaikan Inflasi April 0,33 persen

Ilustrasi Inflasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi bulanan atau month to month pada April 2023 terjadi sebesar 0,33 persen. Angka inflasi tersebut muncul khususnya selama momen Ramadan dan Lebaran yang terjadi pada bulan itu.

Bila dihitung secara tahunan atau year on year (YoY), April 2023 terjadi inflasi sebesar 4,33 persen. Dengan demikian, inflasi tahun kalender tercatat sebesar 1,01 persen.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, bila dilihat berdasarkan kelompok pengeluaran, penyumbang inflasi bulanan terbesar pada kelompok transportasi, dengan inflasi sebesar 0,84 persen. Sektor tersebut turut memberikan andil 0,11 persen pada inflasi April 2023.

"Menurut komoditas, penyebab inflasi April sebesar 0,33 persen di antaranya yang berikan andil cukup besar, angkutan udara dengan andil 0,06 persen," jelas Margo dalam rilis BPS April 2023, Selasa (2/5/2023).

Baca Juga: Ini Biang Keladi yang Bikin Inflasi April Naik Jadi 0,33 Persen

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya