Menhub Cek Harga Tiket Pesawat, Ada Maskapai yang Bandel?

Masih terpantau wajar

Jakarta, IDN Times - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meninjau pemberlakuan harga tiket pesawat untuk memastikan tidak melebihi tarif batas atas (TBA) yang telah ditetapkan.

Dalam memastikan hal tersebut, Menhub mendatangi langsung Bandara Ahmad Yani dan Bandara YIA di Yogyakarta pada Jumat (21/4/2023). Dalam kunjungannya, dia menanyakan harga tiket yang dibeli masyarakat.

"Dari interaksi saya dengan beberapa penumpang, mereka semuanya membeli tiket di bawah tarif batas atas. Alhamdulillah tidak ada yang membeli melebih batas atas," kata Budi dalam keterangannya, dikutip Sabtu (22/4/2023).

Dia juga menyampaikan terima kasih kepada operator transportasi yang menjalankan imbauan dari pemerintah, bahkan ada yang menjual tiket jauh di bawah batas atas.

Baca Juga: Kereta Jadi Favorit Pemudik, Erick: Yang Mampu Bisa Naik Pesawat

1. Pemerintah berupaya pastikan lonjakan penumpang tetap terkendali

Menhub Cek Harga Tiket Pesawat, Ada Maskapai yang Bandel?Ilustrasi bandara. (Dok. Angkasa Pura II)

Budi menyampaikan, situasi pergerakan penumpang di Stasiun dan Bandara baik di Semarang maupun di Yogyakarta pada H-1, masih ramai tetapi tidak sepadat hari sebelumnya.

Kata dia, jumlah pemudik pada tahun ini melonjak tinggi. Tapi, pemerintah bersama pemangku kepentingan terkait berupaya mengkoordinasikan lonjakan yang terjadi, sehingga kepadatan di stasiun dan bandara masih tetap terkendali.

“Banyak sekali yang mudik pada tahun ini. Hal ini menunjukkan bahwa perekonomian makin maju dan ini bisa menggerakan ekonomi di daerah-daerah. Saya sampaikan terima kasih kepada PT KAI, Angkasa Pura, maskapai penerbangan, dan operator transportasi lainnya yang telah bekerja keras untuk mewujudkan mudik yang aman dan berkesan,” tutur Menhub.

Baca Juga: AP I Ungkap Pesawat yang Terbang saat Mudik Lebaran 2023 Lebih Sedikit

2. Menhub wanti-wanti puncak arus balik

Menhub Cek Harga Tiket Pesawat, Ada Maskapai yang Bandel?Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi (dok. BKIP Kemenhub)

Menhub Budi turut mewanti-wanti pergerakan penumpang dan kendaraan yang akan kembali terjadi pada arus balik, yang puncaknya diprediksi akan terjadi pada Senin, 24 dan Selasa, 25 April 2023.

“Jangan lakukan perjalanan balik di hari Senin atau Selasa (24 dan 25 April 2023), tapi sebelum atau setelahnya di hari Rabu, Kamis atau Jumat,” sebutnya.

Guna memecah kepadatan di puncak arus balik, sejumlah upaya yang disiapkan pemerintah, yaitu memberikan diskon tarif tol di beberapa ruas tertentu dan memberikan diskon tarif angkutan umum, di tanggal-tanggal di luar hari puncak arus balik.

“Saya mengapresiasi yang dilakukan Gubernur Jateng yang menyelenggarakan program mudik balik gratis dengan bus dan kereta api di tanggal 29 April atau setelah tanggal puncak arus balik. Mudah-mudahan upaya ini dapat melancarkan arus balik nanti,” tambahnya.

Baca Juga: Maskapai Kena Sanksi Gegara Jual Tiket Pesawat Kemahalan

3. Pemudik diminta kembali sebelum atau sesudah momen puncak arus balik

Menhub Cek Harga Tiket Pesawat, Ada Maskapai yang Bandel?Ilustrasi arus balik Lebaran di Tol Trans Jawa (IDN Times/Rochmanudin)

Budi menganjurkan masyarakat melakukan perjalanan balik sebelum atau sesudah puncak arus balik. Anjuran itu disampaikan Budi agar masyarakat yang melakukan perjalanan kembali dari kampung halamannya tidak terjebak macet.

"Sebaiknya, lakukan perjalanan balik sebelum atau sesudahnya, yaitu di 26 sampai dengan 29 April 2023. Sebab, pada 30 April dan 1 Mei 2023 diprediksi akan ada puncak arus balik kedua," ujar Budi Karya saat meninjau Gerbang Tol Kalikangkung KM 414, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (21/4/2023).

Budi mengaku telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk menggencarkan sosialisasi anjuran perjalanan balik pada arus balik nanti. Hal itu seperti yang dilakukan secara masif di arus mudik untuk menganjurkan masyarakat melakukannya lebih awal dan berhasil memecah kepadatan.

"Di Jawa Tengah, saya minta kepada Pemda, Polda Ditlantas, untuk mengumumkan informasi ini secara masif menggunakan berbagai kanal media. Saya juga minta tolong rekan-rekan media mengumumkan ini karena akan berpotensi terjadi kemacetan panjang jika kita tidak informasikan," tutur Budi Karya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya