TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PMI Manufaktur RI Tertinggi dalam 10 Bulan, China Lewat!

Manufaktur Indonesia ekspansif 23 bulan, lampaui 9 negara

Ilustrasi perusahaan garmen. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Jakarta, IDN Times - Kinerja sektor industri manufaktur Indonesia menguat pada Juli 2023. Pertumbuhan yang kuat terjadi pada awal kuartal ketiga, didorong oleh permintaan baru yang meningkat.

Hal itu ditandai Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Juli 2023 menurut S&P Global, berada di level 53,3. Indeks meningkat 0,8 poin jika dibandingkan pada bulan sebelumnya yang tercatat 52,5.

Bahkan, PMI Manufaktur Juli menjadi indeks yang tertinggi dalam 10 bulan terakhir yakni sejak September 2022. 

"Peningkatan PMI Manufaktur Juli 2023 ini menandakan kinerja manufaktur Indonesia berdaya tahan selama 23 bulan berturut-turut karena terus mengalami ekspansi," ungkap Economics Associate Director S&P Global Market Intelligence, Jingyi Pan, dalam laporannya yang dikutip, Selasa (2/8/2023).

Baca Juga: Lesu Pagi Ini, Data Inflasi dan Manufaktur Bisa Selamatkan Rupiah

Baca Juga: Waspada, Menkeu Ingatkan Manufaktur Mulai Merosot

1. Permintaan luar negeri juga meningkat, tapi dibayangi inflasi

Balai Besar Pengembangan Pelatihan Kerja (BBLPK) Bandung kembali mengirim instruktur di bidang manufaktur ke PT ATMI IGI CENTER Solo guna meningkatkan kemampuannya. (Dok. Kemnaker)

Peningkatan sektor manufaktur juga didukung oleh kenaikan pada bisnis baru dari luar negeri, dengan permintaan yang meningkat secara meluas.

“Namun demikian, harga input naik pada laju yang lebih cepat, menandakan bahwa inflasi tetap menjadi masalah utama bagi perusahaan sektor swasta untuk
menyongsong semester kedua tahun 2023," jelas Pan.

2. Produksi barang di Juli tercepat dalam 10 bulan terakhir

Ilustrasi pabrik. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Sementara itu, sisi produksi barang pada Juli 2023 mengalami ekspansi pada laju tercepat dalam 10 bulan terakhir, didukung oleh arus permintaan baru yang lebih kuat pada bulan ini.

"Kondisi permintaan yang lebih baik menyebabkan volume pekerjaan baru secara keseluruhan naik pada tingkat yang tergolong tinggi secara historis. Permintaan asing juga meningkat sejalan dengan permintaan ekspor baru yang kembali bertumbuh, meskipun hanya marginal," tuturnya.

Baca Juga: Top! 22 Bulan PMI Manufaktur Indonesia Ekspansif

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya