Lesu Pagi Ini, Data Inflasi dan Manufaktur Bisa Selamatkan Rupiah

Rupiah melemah 19 poin pada pembukaan perdagangan

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah melemah ke Rp15.013,5 per dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan, Rabu (5/7/2023) pagi. Mata uang Garuda melemah 19 poin.

Mengutip Bloomberg, kurs rupiah sudah melemah sebanyak 28,5 poin atau 0,19 persen ke Rp15.023 per dolar AS, pada pukul 09.11 WIB.

Sedangkan pada penutupan perdagangan Selasa, 4 Juli 2023, nilai tukar rupiah menguat sebanyak 35,5 poin atau 0,24 persen ke Rp14.994,5 per dolar AS.

1. Data inflasi dan manufaktur bisa jadi bahan bakar buat rupiah

Analis Sinarmas Futures, Ariston Tjendra mengatakan, rupiah masih berpotensi menguat terhadap dolar AS. Hal itu didukung oleh sejumlah data perekonomian Indonesia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Juni 2023 sebesar 0,14 persen secara bulanan (month to month/mtm) sehingga inflasi IHK secara tahunan menjadi 3,52 persen (yoy), lebih rendah dari inflasi IHK bulan sebelumnya yang sebesar 4 persen (yoy).

Pertumbuhan seluruh sektor manufaktur Indonesia juga mengalami percepatan pada Juni. S&P Global mencatat kinerja manufaktur Indonesia atau Purchasing Manger's Index (PMI) naik 2,2 poin menjadi 52,5 dibandingkan periode Mei.

"Rupiah mungkin masih bisa menguat hari ini terhadap dolar AS dengan dukungan dari data ekonomi dalam negeri yang bagus, seperti data inflasi yang stabil dan data aktivitas manufaktur yang menunjukkan pertumbuhan," ujar Ariston.

Baca Juga: Rupiah Berhasil Balikkan Posisi ke Rp14.994,5 per Dolar AS Sore Ini

2. Laju rupiah tertahan oleh kewaspadaan pelaku pasar

Tapi, dikatakan Ariston, sentimen pasar pagi ini terlihat negatif dengan indeks saham Asia bergerak turun di awal perdagangan. Menurutnya, hal itu bisa menahan penguatan rupiah lebih lanjut.

"Pasar mungkin mewaspadai ekspektasi kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS," ujar Ariston.

Dinihari nanti, bank sentral AS atau Federal Reserve (the Fed) akan merilis notulen rapat terakhirnya yang bisa memberikan petunjuk mengenai kebijakan suku bunga the Fed ke depan.

"Sebelumnya di rapat terakhir, Gubernur the Fed menjelaskan kemungkinan kenaikan suku bunga acuan 2 kali lagi tahun ini. Selain itu pelambatan ekonomi global juga masih diwaspadai pelaku pasar," tambahnya.

3. Proyeksi pergerakan rupiah hari ini

Ariston mengatakan rupiah berpotensi mengalami penguatan ke arah Rp14.950, dengan potensi pelemahan ke arah Rp15 ribu per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Sementara itu, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memproyeksikan nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini, bakal bergerak pada rentang Rp14.970-Rp15.060 per dolar AS, dengan potensi menguat.

Baca Juga: Usai Libur Panjang, Rupiah Dibuka di Level Rp15.065 per Dolar AS

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya