AS Potensi Gagal Bayar Utang, Sri Mulyani Bocorkan Dampaknya bagi RI
Fundamental ekonomi RI solid
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menegaskan jika risiko gagal bayar utang pemerintah AS tidak berdampak bagi perekonomian dalam negeri, khususnya pada Surat Berharga Negara.
"Sampai hari ini sebenarnya kalo kita lihat dari perkembangannya tidak ada pengaruh kepada perekonomian kita, terutama kalo kita lihat pasar belum memberikan sinyal terhadap kemungkinan dinamika politik itu," kata dia dalam Konferensi Pers KSSK, Senin (8/5/2023).
Masalah gagal bayar utang Amerika Serikat, merupakan masalah dinamika politik. Ia menilai AS akan bisa membayar utang jika debt ceiling atau pagu utangnya dibuka.
Baca Juga: Pemerintah Terbitkan SBN, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp6.229 T
1. Dampak gagal bayar utang AS ke SBN
Menurutnya hingga saat ini, SBN masih menjadi daya tarik investor untuk berinvestasi. Alhasil, gagal bayar utang AS diyakininya tidak akan menurunkan minat investor menaruh dananya di SBN.
Hal itu setidaknya terlihat dari imbal hasil (yield) SBN untuk tenor sepuluh tahun menurun 50 basis poin sejak awal tahun (year to date).
"Untuk kinerja SBN justru terjadi capital inflow karena dari sekian banyak negara, Indonesia mungkin termasuk yang memiliki kinerja yang baik," ujar Sri Mulyani.
Baca Juga: AS Terancam Gagal Bayar, RI Waspada Bunga Utang Bisa Naik Signifikan