Sri Mulyani Waspadai Dinamika Global Masih Berlanjut di 2024
Ekonomi AS dan Eropa melemah imbas kenaikan suku bunga
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan, Sri Mulyani mewanti-wanti semua pihak untuk tetap mewaspadai berbagai dinamika global yang diprediksi akan tetap terjadi di tahun depan.
Hal ini karena pertumbuhan ekonomi dunia belum menunjukkan pemulihan yang cukup kuat, karena masih dibayang-bayangi oleh kenaikan suku bunga acuan negara maju.
"Dari sisi dunia pertumbuhan ekonomi juga masih belum menunjukkan suatu pemulihan yan cukup kuat. Karena kenaikan suku bunga acuan higher for longgar juga akan memberikan bayangan negatif terhadap tahun 2024," ucapnya dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI, Senin (5/6/2023).
Baca Juga: Dorong Pemulihan Ekonomi, Kemendagri Gelar Indonesia Maju Expo & Forum
1. Kinerja ekonomi AS perlu diwaspadai
Ia mengingatkan bahwa posisi Amerika Serikat (AS) patut diwaspadai, meskipun Negeri Paman Sam tidak akan terpuruk ke jurang resesi. Begitu, pula dengan laju ekonomi Eropa meski tidak masuk resesi, namun pertumbuhan ekonominya hanya sekitar 0 persen hingga 1 persen.
"Amerika walaupun resilient, tidak jatuh ke dalam jurang resesi, namun pertumbuhannya hanya slightly above 1 persen. Ini menggambarkan bahwa suku bunga higher for longer bisa menghasilkan perekonomian weaker for longer. Baik untuk Eropa, Amerika dan eksternal kita, termasuk RRT," ujarnya
Baca Juga: Stafsus Sri Mulyani Bantah JK soal RI Bayar Utang Rp1.000 T per Tahun