Tarif KRL Jabodetabek 2024 Bakal Naik? Ini Penjelasan Dirut KCI
Tarif KRL tidak naik sejak 2016
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) mengungkapkan ada kemungkinan tarif kereta rel listrik (KRL) mengalami kenaikan, namun belum dapat dipastikan kapan naiknya.
Direktur Utama PT KAI Commuter Indonesia (KCI) Asdo Artriviyanto mengatakan, tarif KRL belum berubah sejak 2016. Namun kepastian adanya penyesuaian tarif atau tidak merupakan wewenang Kementerian Pehubungan (Kemenhub).
"Masalah kenaikan tarif, kita pasti dari pemerintah pihak regulator. Apakah akan ada kenaikan? Ada, tapi tunggu tanggal mainnya," ujar Asdo dikutip, Jumat (12/12/2024).
1. KCI Commuter hanya jalankan keputusan pemerintah
Dia menjelaskan, KCI hanyalah Public Service Obligation (PSO) atau menjalankan tugas pemerintah dengan memberikan layanan kereta ke masyarakat.
Ia bercerita pemerintah menanggung biaya operasional KCI, mulai dari perawatan sarana dan prasarana, gaji pegawai, hingga bahan bakar, melalui skema PSO. Bahkan dalam PSO itu juga sudah termasuk keuntungan atau margin sebesar 10 persen untuk KCI.
"Jadi kita ini kan penugasan bahwa pengoperasian ini artinya kita ini biaya operasi semua ditanggung oleh pemerintah, jadi KCI ini mengoperasikan kereta pemerintah melalui penugasan. Jadi pembiayaannya itu adalah biaya operasi semua, baik itu BBM, perawatan, sarana prasarana, termasuk pembayaran krunya, plus margin 10 persen, itu sistem PSO," beber Asdo.
Alhasil, apabila pemerintah memutuskan untuk menaikkan tarif KRL, maka pihaknya pun tidak khawatir, karena semua keputusan tergantung pemerintah saja.
Baca Juga: Kemenhub: Kecelakaan KA di Bandung, 4 Meninggal dan 37 Alami Luka