TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rencana Pembatasan Akses Jabodetabek Bikin Rupiah Melempem

Sepanjang Senin rupiah terus melemah

Ilustrasi Dollar dan Rupiah (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan di pasar spot antarbank Jakarta sepanjang Senin (30/3) terus melemah. Pada akhir perdagangan, rupiah merosot 168 poin atau sekitar 1,4 persen menjadi Rp16.338 per dolar AS dibandingkan Jumat pekan lalu.

Pelemahan rupiah dipicu rencana pemerintah membatasi akses di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi seiring kian mewabahnya virus corona atau COVID-19.

Baca Juga: Chatib Basri: Rupiah Jatuh karena Investor Beralih ke Dolar

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Senin, mengatakan rencana pemerintah membatasi akses ke Jabodetabek direspons negatif oleh pelaku pasar.

"Pasar bereaksi negatif akan kemungkinan adanya karantina tersebut dan jangan heran kalau mata uang Garuda kembali tertekan," ujar Ibrahim, seperti dikutip Antara.

Kendaraan pribadi dan angkutan orang akan dilarang masuk ke Jabodetabek, sementara angkutan logistik masih diperbolehkan. Hal ini juga berlaku untuk kereta api yang memiliki rute perjalanan dari dan menuju Jabodetabek.

1. Pasar merespons negatif pembatasan akses, hanya kendaraan logistik yang boleh melintas

Ilustrasi rupiah (IDN Times/Hana Adi Perdana)

2. Puncak pandemi viris corona diperkirakan April

Jurnalis PPU mendapatkan edukasi cara mencuci tangan dengan baik guna mencegah corona (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Hingga Senin ini, sudah ada 1.414 kasus positif COVID-19 dan jumlah korban meninggal mencapai 122 orang, serta jumlah korban yang sembuh sebanyak 75 orang.

Banyak pengamat yang mengatakan kemungkinan akan terjadi puncak pandemi COVID-19 di April 2020, sehingga pemerintah harus lebih berhati-hati lagi dan berupaya lebih keras memutus rantai wabah tersebut.

Dari eksternal, pernyataan IMF pada pekan lalu yang menyatakan pandemi COVID-19 berubah menjadi krisis ekonomi global sehingga telah memunculkan kepanikan bagi pasar keuangan.

Terlebih lagi pasar mengamati bahwa dampak penyebaran pandemi saat ini masih akan berlangsung untuk jangka yang cukup lama.

Baca Juga: Rupiah Melemah Akibat Virus Corona, Berdampak ke Millennial

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya