WEF 2023 Serukan Kerjasama di Dunia yang Terbelah
Acara tahunan WEF digelar di Davos
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Davos, IDN Times - Forum Ekonomi Dunia atau dikenal dengan World Economic Forum (WEF) Kembali ke jadwal normal pertemuan tahunan setelah sempat absen digelar secara fisik saat pandemik di tahun 2021. Tahun lalu, WEF yang biasanya digelar di pertengahan Januari, dilakukan secara tatap muka pada Mei 2022. Tahun ini, Davos, kawasan tetirah yang berselimutkan salju di musim dingin kembali menerima ribuan peserta WEF 2023, yang digelar 16-20 Januari 2023.
Tema yang diusung WEF 2023 adalah “Cooperation in a Fragmented World”, atau kira-kira bagaimana kerjasama di situasi dunia yang terbelah. Sekitar 2.700 pemimpin ekonomi dan bisnis, juga pemimpin dan tokoh penggiat sipil hadir di Jambore orang-orang kaya sedunia itu.
Baca Juga: Isu Prioritas G20-B20 Indonesia Jadi Bahasan Utama di WEF 2022
1. WEF 2023 mencermati tergerusnya rasa percaya dan mendorong kerjasama untuk solusi
Krisis bertubi-tubi yang menimpa dunia membuat perbedaan yang kian dalam, dan membuat lansekap geopolitik terbelah. WEF 2023 menganggap pemimpin dunia harus memprioritaskan rakyat sesegera mungkin, menangani kebutuhan rakyat seraya membangun kerja di level bawah yang lebih berkelanjutan agar di akhir dekade tercipta dunia yang lebih tangguh dalam menghadapi krisis.
“Kita melihat berbagai kekuatan politik, ekonomi dan sosial menciptakan meningkatnya fragmentasi di tingkat global dan nasional. Untuk menangani akar masalah dari tergerusnya rasa percaya, kita perlu memperkuat kerjasama antara pemerintahan dan sektor bisnis, menciptakan kondisi bagi pemulihan yang kuat dan bertahan lama," kata Klaus Schwab, pendiri dan ketua eksekutif WEF, dalam keterangannya, 10 Januari 2023.
Dia menambahkan, " Pada saat yang sama perlu ada pengakuan bahwa pembangunan ekonomi perlu membuat situasi makin tangguh dan berkelanjutan agar tidak ada yang tertinggal."