TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Kesepakatan Bank Sentral ASEAN dari AFMGM 2024

Seluruh negara ASEAN dukung penggunaan mata uang lokal

Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN (the ASEAN Finance Ministers' and Central Bank Governors Meeting/AFMGM) ke-11 di Luang Prabang, Laos. (dok. Bank Indonesia)

Jakarta, IDN Times - Gubernur bank sentral dan menteri keuangan negara-negara ASEAN baru saja menggelar Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN (the ASEAN Finance Ministers' and Central Bank Governors Meeting/AFMGM) ke-11 di Luang Prabang, Laos.

Dari pertemuan itu, para gubernur bank sentral menyepakati tiga agenda yang sebelumnya diinisiasi Indonesia dalam pertemuan ASEAN 2023 lalu.

Baca Juga: Bye-bye Dolar AS! Perdagangan RI-Malaysia Sepakat Pakai Uang Nasional

1. Jangkauan sistem pembayaran regional diperluas

gedung Bank Indonesia (instagram.com/bank_indonesia)

Kesepakatan pertama adalah memperluas kerja sama konektivitas pembayaran regional atau Regional Payment Connectivity (RPC). RPC itu diinisiasi oleh Bank Indonesia untuk memfasilitasi pembayaran lintas negara yang lancar dan aman.

Kini, Laos menjadi negara ke-8 yang bergabung sebagai anggota dalam kerjasama RPC. Secara keseluruhan, negara yang telah bergabung dalam kerjasama RPC adalah Indonesia, Singapura, Filipina, Thailand, Malaysia, Vietnam, Brunei, dan Laos.

2. Seluruh negara ASEAN dukung penggunaan mata uang lokal

ilustrasi uang rupiah (Pixabay.com)

Asisten Gubernur Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Erwin Haryono mengatakan, kesepakatan kedua adalah penggunaan mata uang lokal dalam transaksi lintas negara di ASEAN atau ASEAN Local Currency Transaction (LCT), sebagai pengganti dolar Amerika Serikat (AS).

BI berhasil mendapatkan dukungan penuh dari negara-negara ASEAN dalam kesepakatan itu.

“Hal ini diharapkan dapat mendorong peningkatan penggunaan mata uang lokal dalam transaksi pembayaran lintas negara,” kata Erwin dikutip dari keterangan resmi, Minggu (7/4/2024).

Harapannya, perluasan LCT bisa bermanfaat bagi pelaku usaha untuk mengurangi  biaya transaksi perdagangan, mendorong pendalaman pasar keuangan dalam mata uang lokal, serta mengurangi eksposur terhadap risiko nilai tukar.

Baca Juga: Bye-bye Dolar AS! Rupiah Lebih Pilih Gandeng Baht

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya