TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Akhir Pekan, Harga Emas Stagnan Rp932 Ribu per Gram

Harga buyback juga stagnan Rp826 ribu per gram

Ilustrasi Emas (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Harga emas hari ini, Minggu (5/12/2021), produksi PT Aneka Tambang atau Antam, tak berubah alias stagnan di level Rp932 ribu per gram. Harga buyback juga tak mengalami perubahan.

Dikutip situs logammulia.com, harga buyback juga stagnan di level Rp826 ribu per gram. Harga buyback adalah harga yang ditetapkan Antam ketika kamu hendak menjual emas ke Butik Logam Mulia.

Baca Juga: 5 Peluang Bisnis di Era Pandemi Covid-19 yang Menghasilkan Uang

1. Harga emas batangan Antam dalam pecahan lain

Ilustrasi Emas (IDN Times/Aditya Pratama)

Berikut harga emas batangan Antam per hari ini dalam pecahan lain:

  • Harga emas 0,5 gram: Rp516 ribu
  • Harga emas 1 gram: Rp932 ribu
  • Harga emas 2 gram: Rp1,804 juta
  • Harga emas 3 gram: Rp2,681 juta
  • Harga emas 5 gram: Rp4,435 juta
  • Harga emas 10 gram: Rp8,815 juta
  • Harga emas 25 gram: Rp21,912 juta
  • Harga emas 50 gram: Rp43,745 juta
  • Harga emas 100 gram: Rp87,412 juta
  • Harga emas 250 gram: Rp218,265 juta
  • Harga emas 500 gram: Rp436,32 juta
  • Harga emas 1.000 gram: Rp872,6 juta.

Ini merupakan harga dasar, alias belum termasuk pajak. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 34/PMK.10/2017, pembelian emas batangan dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 sebesar 0,45 persen bagi pemilik pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,9 persen bagi pembeli yang tidak memiliki NPWP.

Baca Juga: Menteri Singapura Mau Ajak Ibunya Lihat Perhiasan Emas Indonesia

2. Emas fisik merupakan instrumen investasi berisiko rendah

Ilustrasi Emas. (IDN Times/Aditya Pratama)

Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko berbeda. Ada yang rendah, moderat atau menengah, hingga berisiko tinggi.

Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, salah satu instrumen investasi berisiko rendah adalah logam mulia atau emas fisik.

Namun, emas juga memiliki risiko tinggi hilang atau dicuri, terutama ketika dibawa bepergian.

"Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif, cukup likuid. Kenapa bisa juga dikategorikan risiko tinggi, karena mudah atau rawan hilang, dicuri. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa. Tapi itu bisa dicuri," ucap Andy kepada IDN Times.

Selain itu, Andy mengingatkan agar masyarakat memahami instrumen-instrumen investasi yang rendah risiko, tentunya juga akan memberikan imbal hasil yang kecil.

Sebaliknya, jika kamu mencari instrumen investasi yang imbal hasilnya besar, maka risikonya juga tinggi atau peluang menghadapi kerugian lebih besar, high risk high return.

"Dengan adanya risiko rendah berarti return juga kecil. Jadi jangan sampai orang berasumsi risiko rendah tapi return tinggi," kata Andy.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya