BI Bakal Beli SBN Tahun Depan, Beban Utang Bisa Berkurang
Pembelian SBN oleh BI kurangi beban bunga utang pemerintah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) akan kembali membeli Surat Berharga Negara (SBN) untuk pembiayaan APBN 2022 senilai Rp224 triliun. Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengatakan pembelian SBN oleh BI ini bisa mengurangi beban bunga utang pemerintah.
Pasalnya, pembelian SBN oleh BI dilakukan melalui dua skema. Pertama, pembelian SBN senilai Rp40 triliun (klaster A), dengan tingkat suku bunga reverse repo BI tenor 3 bulan yang ditanggung BI.
Kedua, BI akan membeli SBN senilai Rp184 triliun (klaster B) dengan tingkat suku bunga reverse repo BI tenor 3 bulan yang ditanggung pemerintah. Tingkat suku bunga reverse repo BI itu lebih rendah dari pasar.
"Selain bunganya lebih rendah dari pasar, sehingga mengurangi beban negara, BI juga menambah partisipasinya, yaitu untuk Rp58 triliun 2021, dan Rp40 triliun untuk 2022 itu tentu saja bunganya kami kembalikan ke Kemenkeu dan pemerintah. Sehingga bunganya menjadi lebih murah, yaitu 0 persen," kata Perry dalam konferensi pers virtual, Selasa (24/8/2021).
Baca Juga: Tok! BI Bakal Beli Surat Utang Pemerintah Lagi Tahun Depan
1. Beban pemerintah dikurangi hingga Rp17,36 triliun
Lebih lanjut, Perry mengatakan dua skema yang digunakan untuk pembelian SBN tahun depan itu mengurangi beban negara hingga Rp17,36 triliun.
"Itu berasal dari bunga beban SBN yang lebih murah Rp13,74 triliun, dan pengembalian kupon oleh BI Rp3,62 triliun. Jadi totalnya Rp17,36 triliun ini adalah tambahan dari pengurangan beban yang sudah kami lakukan melalui SKB II dan Rp17,36 triliun kurang lebih akan berlaku sampai dengan maturitas dari SBN 5,6,7,8 tahun," ucap dia.
Baca Juga: Defisit APBN Bakal Melebar ke 5,82 Persen, Kok Bisa?
Baca Juga: BI Serap SBN Rp18,348 T dalam Burden Sharing untuk Danai APBN 2020