BUMN 'Keroyokan' Kejar Target Dekarbonisasi, dari IDSurvey hingga PLN
BUMN kejar target nol emisi karbon di 2060
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah punya target mencapai nol emisi karbon atau net zero carbon emission pada 2060. Untuk mencapai target itu, sejumlah BUMN berpartisipasi dalam program dekarbonisasi.
Selain target nol emisi karbon, ada juga target pembangunan rendah karbon sesuai Paris Agreement untuk mengurangi emisi gas rumah kaca berbasis National Determined Contribution (NDC) hingga 29 persen sebagaimana yang disampaikan pada pertemuan COP26 2021 lalu.
Adapun upaya dekarbonisasi untuk mencapai kedua target di atas, diawali dengan penandatangan nota kesepahaman antara PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) atau BKI, induk Holding IDSurvey (Holding BUMN Jasa Survei), dengan sejumlah BUMN, yakni Pertamina, PLN, Perum Perhutani, Semen Indonesia, Pupuk Indonesia, MIND ID, PTPN, dan PT Energy Management Indonesia (EMI) yang merupakan anak usaha PLN.
Baca Juga: RI Butuh Rp3.500 T untuk Tekan Emisi Karbon, Anggarannya dari Mana?
1. Para BUMN penghasil emisi keroyokan kejar dekarbonisasi
Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury mengatakan para BUMN menjadi pioneer dalam mengejar dekarbonisasi. Pada 2021 lalu, BUMN telah melakukan beberapa inisiatif, dan juga telah memiliki Program Management Office (PMO) khusus. Terdapat 4 PMO Inisiatif Ekosostem untuk mengimplementasikan Nilai Ekonomi Karbon (NEK), yaitu BUMN Carbon Market, Green Industry Cluster, Maksimalisasi NBS Potential, dan Scale-up EV Adoption.
“Ada 7 BUMN yang bergabung pada saat itu, dan termasuk juga yang hadir dalam kesempatan siang hari ini, yaitu PTPN, Pupuk Indonesia, Pertamina, Mind ID, PLN, Semen Indonesia, BKI, begitu juga dengan Perhutani yang kita lihat merupakan BUMN yang memiliki potensi untuk bersinergi. BUMN_BUMN ini di satu sisi menjadi BUMN yang selama ini kita kenal sebagai penghasil emisi, atau produsen emisi, tetapi ada juga yang berpotensi untuk memberikan National Best Climate Solution, seperti Perhutani dan PTPN,” ujar Pahala dalam keterangan resmi, Kamis (3/2/2022).
Baca Juga: RI Bisa Cuan US$15 Miliar per Tahun dari Perdagangan Karbon