TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cabai Merah hingga Harga Tiket Pesawat Jadi Biang Kerok Inflasi Juli

Inflasi Juli tembus 0,64 persen secara month-to-month

Komoditas pangan, cabai merah (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Jakarta, IDN Times - Inflasi di bulan Juli 2022 tembus 0,64 persen secara month-to-month (mtm), atau dibandingkan Juni 2022. Penyebab utama dari inflasi secara mtm adalah kenaikan harga bawang merah hingga tarif angkutan udara.

Lebih rinci, dari laporan inflasi menurut komponen, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat komponen harga bergejolak memberikan andil inflasi tertinggi, yakni 0,25 persen. Dari komponen tersebut, penyumbang utamanya adalah cabai merah, bawang merah, dan cabai rawit.

Baca Juga: Inflasi Juli 2022 Tembus 4,94 Persen, Tertinggi Sejak 2015

Baca Juga: BI Prediksi Inflasi Indonesia Tembus 4,5 Persen pada 2022

1. Kenaikan harga tiket pesawat hingga tarif listrik juga sumbang inflasi tinggi di bulan Juli

Selain itu, komponen kedua penyumbang inflasi terbesar adalah komponen harga yang diatur pemerintah, dengan andil 0,21 persen. Komoditas penyumbang terbesar adalah kenaikan harga tiket pesawat, bahan bakar rumah tangga, tarif listrik, hingga rokok kretek filter.

"Kenaikan tarif listrik bagi pelanggan rumah tangga dengan daya 3.500 VA ke atas, dan pelanggan pemerintah mulai 1 Juli 2022 itu menyebabkan andil inflasi tarif listrik sebesar 0,01 persen," ucap Kepala BPS, Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual, Senin (1/8/2022).

2. Kenaikan harga mobil juga sumbang inflasi di bulan Juli

Komponen ketika penyumbang inflasi adalah komponen inti, dengan andil 0,18 persen. Komoditas pendorongnya adalah ikan segar, mobil, dan sewa rumah.

Adapun untuk kenaikan harga mobil, memberi inflasi 0,66 persen (mtm), dan 4,14 persen (yoy). Adapun sepeda motor mengalami inflasi 0,34 persen (mtm), dan 2,28 persen (yoy).

"Sedangkan andilnya pada inflasi, untuk mobil secara mtm 0,01 persen, dan yoy 0,08 persen. Untuk motor secara mtm kecil, hanya 0,003 persen kepada inflasi. Sedangkan secara yoy andilnya 0,02 persen," kata Margo.

Baca Juga: BPS: Ekspor-Impor RI dengan Rusia dan Ukraina Tidak Terlalu Besar

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya