Diversifikasi Investasi untuk Kurangi Potensi Rugi, Ini Caranya
Diversifikasi bisa tingkatkan nilai aset
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Investasi makin digandrungi masyarakat Indonesia, terutama generasi milenial dan Gen z. Dalam investasi sendiri, ada cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi potensi kerugian dan meningkatkan nilai aset.
Cara tersebut adalah diversifikasi. Artinya, menempatkan dana investasi pada beberapa instrumen yang memiliki karakteristik berbeda. Karakteristik itu antara lain likuiditas, risiko, dan potensi imbal hasil (return).
Misalnya kamu sudah berinvestasi pada saham. Maka disarankan kamu juga menaruh dana pada instrumen investasi dengan risiko yang lebih rendah, seperti emas batangan atau reksa dana.
Seperti saat ini, di mana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan, kamu bisa menaruh dana pada emas batangan yang nilainya sedang naik. Namun, untuk membeli emas juga harus dipertimbangkan lagi harganya.
Nah, sebelum melakukan diversifikasi portofolio investasi, kamu disarankan melakukan tiga langkah di bawah ini.
Baca Juga: 3 Cara Investasi Saham Syariah, Cuan yang Insyaallah Halal
1. Memastikan semua portofolio investasi sudah sesuai dengan profil risiko
Dikutip dari situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jumat (13/1/2023), profil risiko adalah indikator tentang kemampuan investor dalam menerima risiko dari investasi yang dilakukan. Profil risiko tersebut umumnya terbagi menjadi tiga, yakni konservatif, moderat, serta agresif.
Investor dengan profil risiko konservatif tidak menyukai perubahan ekstrem. Investor lebih senang apabila imbal hasil yang diperoleh bersifat stabil walaupun nilainya cenderung rendah.
Sedangkan, investor dengan profil risiko moderat biasanya mampu untuk menerima risiko lebih tinggi. Kemudian, investor dengan tipe agresif merupakan gabungan dari keduanya, di mana pelaku berani mengambil risiko tinggi demi memperoleh imbal hasil semaksimal mungkin.
Nah, pilihlah instrumen investasi yang sesuai dengan profil risikomu sebelum melakukan diversifikasi. Jangan lupa tentukan tujuan investasi, apakah untuk kebutuhan dalam jangka pendek, menengah, atau panjang.
Baca Juga: Yuk, Kenalan dengan Strategi Investasi Dollar Cost Averaging