TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Freeport Harus Bangun Smelter di Papua buat Perpanjang Izin Tambang

Masa berlaku IUPK Freeport habis pada 2041

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Intinya Sih...

  • Masa berlaku IUPK Freeport habis pada 2041
  • PT Freeport Indonesia harus bangun smelter di Papua untuk perpanjangan IUPK
  •  

Jakarta, IDN Times - Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia menegaskan PT Freeport Indonesia (PTFI) harus membangun fasilitas pemurnian dan pemrosesan mineral mentah (smelter) di Papua untuk memperoleh perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).

Permintaan itu merupakan syarat pertama bagi PTFI agar bisa mendapatkan perpanjangan IUPK pada 2041 mendatang.

“Kita minta bantu bangun smelter di Papua. Selama ini kan Freeport membangun smelter di luar Papua, padahal tambangnya di Papua. Kita kan pengin untuk pemerataan pertumbuhan ekonomi di Papua,” kata Bahlil di rumah dinasnya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (10/4/2024).

Baca Juga: Pesta Politik Usai, Bahlil Fokus Kejar Target Investasi Rp1.650 T

1. Freeport harus lepas 10 persen saham ke Indonesia

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia membuat laporan ke Bareskrim Polri buntut pemberitaan Tempo. (IDN Times/Amir Faisol)

Syarat kedua perpanjangan IUPK adalah pelepasan (divestasi) 10 persen saham PTFI ke Indonesia. Dengan demikian, kepemilikan saham Indonesia di PTFI naik dari 51 persen menjadi 61 persen.

“Sekarang Freeport kan sudah 51 persen, nanti ke depan saat masa kontrak tahap kedua sudah selesai, itu nanti kita punya penambahan lagi 10 persen, jadi 61 persen,” ucap Bahlil.

Bahlil mengatakan, syarat divestasi 10 persen saham itu harus direalisasikan.

“Harus mau lah, negara, negara kita kok,” ucap Bahlil.

2. Target divestasi harus rampung Juni 2024

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (1/4/2024). (IDN Times/Trio Hamdani)

Presiden Joko “Jokowi” Widodo sendiri menargetkan divestasi 10 persen saham Freeport bisa rampung pada Juni 2024 mendatang. Bahlil mengatakan, dirinya mengikuti target Jokowi itu.

“Kalau bos saya sudah begitu, saya ikut bos saya lah. Saya apa kata Pak Presiden, saya ini pembantu Presiden,” ucap Bahlil.

Baca Juga: Sudah Silaturahmi dengan Jokowi, Bahlil Mau Mudik ke Fakfak, Papua

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya