Genjot Digitalisasi, Luhut Mau UMKM Desa Terhindar dari Tengkulak
UMKM digenjot untuk akses pasar digital nasional
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah sedang menggenjot digitalisasi. Dengan cara itu, harapannya UMKM, terutama pengusaha kecil desa terhindar dari tengkulak, sehingga bisa mengakses pasar nasional tanpa harus melewati perantara.
Untuk bisa mencapai itu, diperlukan partisipasi pemerintah daerah (pemda) untuk melatih UMKM di wilayahnya akan teknologi digital. Khusus untuk Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berpesan agar para pelaku UMKM bisa terus dilatih untuk menjual produknya secara online.
"Biarlah UMKM kita terdigitalisasi, sehingga mereka tidak dibatasi oleh tengkulak-tengkulak lagi untuk masuk ke tingkat nasional," kata Luhut dalam Acara Puncak Bangga Buatan Indonesia - Kilau Digital Permata Flobamora yang disiarkan langsung dari NTT, Jumat (18/6/2021).
Baca Juga: Dorong UMKM Naik Kelas, Pertamina Dukung UMKM Sociopreneur
Baca Juga: Digitalisasi UMKM Palembang: Produk Tenar, Jangkau Pembeli Luar
1. Target 30 juta UMKM terdigitalisasi
Pemerintah sendiri menargetkan 30 juta UMKM bisa terdigitalisasi pada tahun 2023. Saat ini, sudah 14 juta UMKM yang terdigitalisasi, dan masih ada setengah dari target yang belum tercapai.
"Target UMKM onboarding 30 juta unit di 2023. Sekarang kita sudah mencapai 13-14 juta, jadi masih ada setengah lagi untuk 3 tahun ke depan. Oleh karena itu semuanya, UMKM, Pemda, Pemerintah Pusat kita harus berkolaborasi untuk mendorong UMKM masuk 30 juta, dari 64 juta UMKM di Indonesia," jelas Luhut.
Baca Juga: Eva Dwiana Curhat Kredit UMKM Perbankan Susah, Ini Kata Erick Thohir