TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

H-2 Lebaran, Harga Emas Turun Ceban! 

Harga buyback juga turun Rp10 ribu

Emas batangan Antam. (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Jakarta, IDN Times - Harga emas Antam hari ini, Senin (8/4/2024) atau yang diperkirakan menjadi H-2 Idul Fitri 1445 Hijriah, turun Rp10 ribu menjadi Rp1,29 juta per gram.

Begitu juga dengan harga buyback hari ini menurut situs logammulia.com, turun Rp10 ribu menjadi Rp1,18 juta per gram. Harga buyback adalah harga yang ditetapkan Antam ketika kamu hendak menjual emas ke Butik Logam Mulia.

Baca Juga: 5 Tips Mengatur Uang THR agar Tidak Habis, Jangan Kalap!

1. Harga emas Antam dalam pecahan lain

Berikut ini harga emas batangan Antam per hari ini dalam pecahan lain:

  • Harga emas 0,5 gram: Rp694,5 ribu.
  • Harga emas 1 gram: Rp1,289 juta.
  • Harga emas 2 gram: Rp2,518 juta.
  • Harga emas 3 gram: Rp3,752 juta.
  • Harga emas 5 gram: Rp6,22 juta.
  • Harga emas 10 gram: Rp12,385 juta.
  • Harga emas 25 gram: Rp30,837 juta.
  • Harga emas 50 gram: Rp61,595 juta.
  • Harga emas 100 gram: Rp123,112 juta.
  • Harga emas 250 gram: Rp307,515 juta
  • Harga emas 500 gram: Rp614,82 juta
  • Harga emas 1.000 gram: Rp1,23 miliar.  

Harga jual emas tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

Baca Juga: 5 Cara Mengatur Keuangan Tetap Sehat hingga setelah Ramadan, Cek yuk!

2. Emas fisik merupakan instrumen investasi berisiko rendah

Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko berbeda. Ada yang rendah, moderat atau menengah, hingga berisiko tinggi.

Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, salah satu instrumen investasi berisiko rendah adalah logam mulia atau emas fisik. Namun, emas juga memiliki risiko tinggi hilang atau dicuri, terutama ketika dibawa bepergian.

"Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif, cukup likuid. Kenapa bisa juga dikategorikan risiko tinggi, karena mudah atau rawan hilang, dicuri. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa. Tapi itu bisa dicuri," ucap Andy kepada IDN Times.

Selain itu, Andy mengingatkan agar masyarakat memahami instrumen-instrumen investasi yang rendah risiko, tentunya juga akan memberikan imbal hasil yang lebih kecil.

Sebaliknya, jika kamu mencari instrumen investasi yang imbal hasil lebih besar, maka risikonya juga tinggi atau peluang menghadapi kerugian lebih besar, high risk high return.

"Dengan adanya risiko rendah berarti return juga kecil. Jadi jangan sampai orang berasumsi risiko rendah tapi return tinggi," kata Andy.

Baca Juga: 5 Pilihan Investasi Terbaik untuk Penghasilan Tambahan di 2024

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya