TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Harga Emas Antam Naik Tipis Hari Ini, Cek Rinciannya 

Harga emas hari ini Rp939 ribu per gram

ilustrasi emas (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Harga emas hari ini, Selasa (18/1/2022), produksi PT Aneka Tambang atau Antam, naik Rp2 ribu menjadi Rp939 ribu per gram.

Begitu juga dengan harga buyback yang dirilis situs logammulia.com, naik Rp2 ribu menjadi Rp838 ribu per gram. Harga buyback adalah harga yang ditetapkan Antam ketika kamu hendak menjual emas ke Butik Logam Mulia.

Baca Juga: Mau Bikin NFT-mu Sendiri kayak Ghozali Everyday? Begini Langkahnya

2. Harga emas hari ini dalam pecahan lain

ilustrasi emas (IDN Times/Aditya Pratama)

Berikut harga emas batangan Antam hari ini dalam pecahan lainnya:  

  • Harga emas 0,5 gram: Rp519,5 ribu
  • Harga emas 1 gram: Rp939 ribu
  • Harga emas 2 gram: Rp1,818 juta
  • Harga emas 3 gram: Rp2,702 juta
  • Harga emas 5 gram: Rp4,47 juta
  • Harga emas 10 gram: Rp8,885 juta
  • Harga emas 25 gram: Rp22,087 juta
  • Harga emas 50 gram: Rp44,095 juta
  • Harga emas 100 gram: Rp88,112 juta
  • Harga emas 250 gram: Rp220,015 juta
  • Harga emas 500 gram: Rp439,82 juta
  • Harga emas 1.000 gram: Rp879,6 juta.

Harga emas di atas merupakan harga dasar, alias belum termasuk pajak. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 34/PMK.10/2017, pembelian emas batangan dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 sebesar 0,45 persen bagi pemilik pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,9 persen bagi pembeli yang tidak memiliki NPWP.

Baca Juga: Mengenal OpenSea, Tempat Jual-Beli NFT yang Hype Abis!

2. Emas fisik merupakan instrumen investasi berisiko rendah

Ilustrasi Emas (IDN Times/Aditya Pratama)

Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko berbeda. Ada yang rendah, moderat atau menengah, hingga berisiko tinggi.

Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, salah satu instrumen investasi berisiko rendah adalah logam mulia atau emas fisik. Namun, emas juga memiliki risiko tinggi hilang atau dicuri, terutama ketika dibawa bepergian.

"Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif, cukup likuid. Kenapa bisa juga dikategorikan risiko tinggi, karena mudah atau rawan hilang, dicuri. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa. Tapi itu bisa dicuri," ucap Andy kepada IDN Times.

Selain itu, Andy mengingatkan agar masyarakat memahami instrumen-instrumen investasi yang rendah risiko, tentunya juga akan memberikan imbal hasil yang lebih kecil.

Sebaliknya, jika kamu mencari instrumen investasi yang imbal hasil lebih besar, maka risikonya juga tinggi atau peluang menghadapi kerugian lebih besar, high risk high return.

"Dengan adanya risiko rendah berarti return juga kecil. Jadi jangan sampai orang berasumsi risiko rendah tapi return tinggi," kata Andy.

Baca Juga: 6 Tips Jitu Investasi Perhiasan Emas

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya