Larangan Ekspor Minyak Goreng dan CPO Berpotensi Jadi Bumerang buat RI
Larangan ekspor bisa timbulkan masalah baru
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Direktur Eksekutif CORE Indonesia, Mohammad Faisal menilai rencana pemerintah melarang ekspor minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) dan minyak goreng akan memberikan permasalahan baru bagi Tanah Air.
Bahkan, menurut dia ada beberapa dampak negatif dari wacana pelarangan ekspor tersebut.
Faisal mengatakan, produk turunan dari CPO bukan hanya minyak goreng. Dengan larangan ekspor ini, maka industri produk turunan CPO lainnya akan terimbas.
"Jadi aspek-aspek yang tidak ada hubungannya dengan itu (lonjakan harga minyak goreng), misalnya biodiesel, olekimia, ini kan tidak ada hubungannya dengan minyak goreng, tapi mereka kena getahnya juga ketika tidak boleh ekspor," kata Faisal kepada IDN Times, Senin (25/4/2022).
Baca Juga: Jokowi Larang Ekspor CPO, Harga Minyak Goreng Bisa Turun?
Baca Juga: 5 Manfaat Minyak Kelapa sebagai Alternatif Minyak Goreng
1. Industri lain bisa merugi hingga ancaman investor cabut dari RI
Atas larangan ekspor tersebut, Faisal mengatakan industri produk turunan CPO selain minyak goreng bisa merugi. Implikasinya, para investor bisa menarik suntikan modalnya, dan pergi ke negara lain.
"Satu, bukan hanya masalah ekspornya yang anjlok, tapi yang saya khawatirkan industrinya merugi, kemudian investor pindah ke negara lain karena merugi di Indonesia," ucap Faisal.
Baca Juga: Ekspor CPO Bakal Dilarang, Gimana Dampaknya ke Petani Sawit?