TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perajin Tahu dan Tempe Di-Ghosting Negara soal Subsidi Kedelai

Pemerintah janji beri subsidi kedelai Rp1.000 per kilogram

Ilustrasi pekerja mengolah kedelai untuk produksi tahu dan tempe (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah menjanjikan kompensasi atau subsidi pembelian kedelai impor kepada para perajin tahu dan tempe Indonesia, dengan nilai sebesar Rp1.000 per kilogram (kg). Sayangnya, sudah 1 bulan sejak janji itu dilontarkan, subsidi tak kunjung direalisasi.

"Nah dan itu pada waktu itu rapat pada 22 Februari, dan alhamdulillah subsidi yang kami tunggu-tunggu itu sampai sekarang 0,0 (nol koma nol)," kata Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo), Aip Syarifuddin, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI yang disiarkan melalui YouTube, Senin (21/3/2022).

Baca Juga: Produsen Tahu Tempe Semarang Tagih Janji Pemerintah Subsidi Kedelai

1. Kronologi pemerintah janji beri subsidi kedelai

Ilustrasi kedelai (IDN Times/Istimewa)

Aip menuturkan, rencana subsidi itu dilontarkan oleh Direktur Jenderal Kementerian Perdagangan (Kemendag), Oke Nurwan, saat Gakoptindo menggelar rapat koordinasi nasional di Surabaya, Jawa Timur bulan lalu.

"Penjelasan mereka itu menyatakan, pemerintah akan memberikan bantuan atau subsidi kepada perajin tempe tahu sebesar Rp1.000 daripada harga yang berlaku saat ini per kilogram. Jadi misalnya kalau hari ini kebetulan harga DO nya itu hampir Rp12 ribu, kami akan dibantu Rp1.000 oleh pemerintah, sehingga kami bisa beli itu Rp11 ribu. Itu dijelaskan Mendag, waktu itu diwakili Pak Oke Nurwan, dari Bulog, dan dari Pertanian," ucap Aip.

Baca Juga: Harga Kedelai di Jatim Nangkring di Puncak, Bikin Tempe Makin Kecil

2. Alasan pemerintah belum merealisasikan subsidi kedelai

Ilustrasi Kedelai. (Dok.IDN Times)

Berdasarkan keterangan Aip, pemerintah hingga saat ini masih melakukan rapat-rapat terbatas (ratas) terkait subsidi kedelai tersebut.

"Janjinya katanya 'kami masih ratas-ratas terus di Menko Perekonomian', dan lain-lain. Kami selalu bertanya, kami kirim surat ke Pak Airlangga Hartarto, kami kirim surat ke Perdagangan, dan lain-lain menanyakan subsidi, dan alhamdulillah sampai sekarang 0,0," tutur Aip.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya