TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pupuk Indonesia Cetak Laba Rp6,25 Triliun Sepanjang 2023

Pendapatan tembus Rp79 triliun

Pupuk subsidi yang siap didistribusikan ke kios resmi. (dok. Pupuk Indonesia)

Jakarta, IDN Times - PT Pupuk Indonesia (Persero) membukukan laba sebesar Rp6,25 triliun sepanjang 2023. Pendapatan perusahaan tembus Rp79,21 triliun di 2023.

“Laporan keuangan Pupuk Indonesia baru selesai diaudit. Capex atau investasi Rp3,9 triliun, aset Rp 143 triliun, dan EBITDA Rp14,58 triliun,” kata Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Selasa (2/4/2024).

Baca Juga: WANSUS: Pupuk Indonesia Geber Digitalisasi, Kejar Target Top 3 Dunia

1. Kinerja Pupuk Indonesia didongkrak efisiensi pabrik

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi. (IDN Times/Aditya Mustaqim)

Rahmad mengatakan, ada dua mesin pertumbuhan yang meningkatkan kinerja perusahaan di 2024. Pertama, dari sektor pupuk. Adapun cara yang dilakukan adalah dengan meningkatkan efisiensi pabrik dan pengamanan pasokan bahan baku. Sementara yang mesin kedua adalah hilirisasi produk petrokimia berbasis gas alam.

”Jadi bisnis pupuk akan kita perkuat dengan cara peningkatan efisiensi pabrik dan pengamanan pasokan bahan baku,” ucap Rahmad.

2. Pembangunan pabrik pupuk di Fakfak bakal efisiensi produksi pupuk

Presiden Joko “Jokowi” Widodo melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking Proyek Strategis Nasional (PSN) Kawasan Industri Pupuk Fakfak di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat, pada Kamis, 23 November 2023. (dok. Sekretariat Presiden)

Mengenai efisiensi, dia menjelaskan bahwa pembangunan pabrik pupuk baru seperti Pusri 3B dan pabrik pupuk di Fakfak, Papua Barat dilakukan dalam rangka meningkatkan efisiensi. Pasalnya, kehadiran kedua pupuk ini akan menggantikan pabrik-pabrik tua yang sudah tidak lagi efisien.

”Pada saat Pusri 3B beroperasi maka Pusri 3 dan 4 akan kita matikan dan kita masih tersisa ada 2 pabrik tua di PIM (Pupuk Iskandar Muda - Aceh) dan Kujang, dan dengan adanya pabrik di Fakfak itu bisa digantikan,” kata Rahmad.

Namun, jika masih ada pasokan gas yang cukup, maka pabrik Pupuk Kujang dan PIM akan dikembangkan untuk produksi produk petrokimia.

“Kita sudah memiliki amonia dengan turunannya urea, dan kemarin Amonium Nitrat, dan akan diteruskan NPK nitrat dan akan dibangun Soda Ash sebagai turunannya,” ujar dia.

Baca Juga: Ada Teknologi Canggih, Pupuk Indonesia Tumpas Kelangkaan Stok Subsidi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya