Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jakarta, IDN Times - Harga emas hari ini, Rabu (13/3/2024), yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam turun Rp10 ribu menjadi Rp1,2 juta per gram.
Harga emas Antam hari ini turun signifikan setelah kemarin mencetak rekor harga tertinggi sepanjang masa alias all time high (ATH) di level Rp1,21 juta per gram.
Adapun harga buyback hari ini menurut situs logammulia.com, turun Rp11 ribu menjadi Rp1,09 juta per gram. Harga buyback adalah harga yang ditetapkan Antam ketika kamu hendak menjual emas ke Butik Logam Mulia.
Baca Juga: Harga Emas Dunia Diprediksi Sentuh Rekor Tertinggi Pekan Ini
1. Harga emas Antam dalam pecahan lain
Berikut ini harga emas batangan Antam per hari ini dalam pecahan lain:
- Harga emas 0,5 gram: Rp650 ribu.
- Harga emas 1 gram: Rp1,2 juta.
- Harga emas 2 gram: Rp2,34 juta.
- Harga emas 3 gram: Rp3,49 juta.
- Harga emas 5 gram: Rp5,78 juta.
- Harga emas 10 gram: Rp11,5 juta.
- Harga emas 25 gram: Rp28,9 juta.
- Harga emas 50 gram: Rp57,14 juta.
- Harga emas 100 gram: Rp114,21 juta.
- Harga emas 250 gram: Rp285,3 juta
- Harga emas 500 gram: Rp570,32 juta
- Harga emas 1.000 gram: Rp1,14 miliar.
Harga jual emas tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.
Baca Juga: 11 Negara dengan Penyimpanan Cadangan Emas Terbesar di Dunia, Ada RI?
2. Emas fisik merupakan instrumen investasi berisiko rendah
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko berbeda. Ada yang rendah, moderat atau menengah, hingga berisiko tinggi.
Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, salah satu instrumen investasi berisiko rendah adalah logam mulia atau emas fisik. Namun, emas juga memiliki risiko tinggi hilang atau dicuri, terutama ketika dibawa bepergian.
"Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif, cukup likuid. Kenapa bisa juga dikategorikan risiko tinggi, karena mudah atau rawan hilang, dicuri. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa, tapi itu bisa dicuri," ucap Andy kepada IDN Times.
Selain itu, Andy mengingatkan agar masyarakat memahami instrumen-instrumen investasi yang rendah risiko, tentunya juga akan memberikan imbal hasil yang lebih kecil.
Sebaliknya, jika kamu mencari instrumen investasi yang imbal hasil lebih besar, maka risikonya juga tinggi atau peluang menghadapi kerugian lebih besar, high risk high return.
"Dengan adanya risiko rendah berarti return juga kecil. Jadi jangan sampai orang berasumsi risiko rendah tapi return tinggi," kata Andy.