Program Rice Cooker Gratis Masih Dikaji Menkeu Anggarannya
Sri Mulyani mau diskusi dengan Kementerian ESDM
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan masih perlu berdiskusi terkait anggaran untuk program rice cooker gratis. Menurutnya, dia perlu melihat ketersediaan anggaran di Kementerian ESDM untuk program tersebut.
"Nanti kita diskusikan sama Kementerian ESDM di dipanya. Ada apa enggak? Bagaimana bentuknya," kata Sri Mulyani usai menghadiri Rapimnas KADIN 2022 di Jakarta, Jumat (2/12/2022).
Baca Juga: Siap-siap! Pemerintah Mau Bagi-bagi Rice Cooker Gratis ke Masyarakat
Baca Juga: Pengamat Energi UGM Ingatkan Pemerintah Program Rice Cooker Gratis
1. Program rice cooker gratis untuk kurangi konsumsi LPG
Adapun program pemberian rice cooker gratis masuk dalam program Bantuan Penanak Nasi Listrik (BPNL).
Subkoordinator Fasilitasi Hubungan Komersial Usaha Ketagalistrikan Direktorat Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Edy Pratiknyo mengatakan program pemberian rice cooker gratis bisa menghemat APBN.
Hal itu tercermin melalui penghematan subsidi hingga Rp52,2 miliar dan pengurangan volume LPG hingga 19,6 ribu ton.
Selain itu, penggunaan rice cooker juga bisa menghemat devisa negara sekitar 26,88 juta dolar dan meningkatkan konsumsi listrik sebesar 42,84 GWh.
Dari hasil kajian yang dilakukan Kementerian ESDM, menanak nasi menggunakan rice cooker bakal lebih murah dibandingkan menggunakan gas LPG.
Menanak nasi dengan sumber energi dari gas LPG 3 kilogram diketahui memakan biaya sebesar Rp16.800 per bulan. Adapun biaya menanak nasi menggunakan rice cooker hanya sebsar Rp10.396 per bulan.
Editor’s picks
"Konsumsi energi menanak nasi per bulan 5,25 kwh, konsumsi energi listrik memanaskan per bulan 19,80 kwh sehingga biaya menanak nasi sebesar Rp10.396. Jadi ada penghematan Rp6.404/bulan," ucap Edy dalam Forum Diskusi Publik, Jumat (25/11/2022).
Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap Jurus agar RI Gak Krisis Ekonomi seperti Inggris