TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sri Mulyani: Tambahan Bansos Tak Potong Anggaran Subsidi BBM

Anggaran subsidi BBM tetap sebesar Rp502,4 triliun

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memastikan tambahan anggaran bantuan sosial (bansos) sebesar Rp24,17 triliun tak akan memotong anggaran subsidi dan kompensasi BBM.

Dia memastikan anggaran subsidi dan kompensasi BBM Rp502,4 triliun akan tetap terpakai hingga akhir 2022. Bahkan, menurut Sri Mulyani, anggaran tersebut tak cukup menutupi kenaikan harga minyak mentah dunia dan pelemahan nilai tukar atau kurs rupiah.

"Dengan perkembangan itu, subsidi dan kompensasi yang sudah kita naikkan ke Rp502 triliun, itu gak mencukupi. Artinya Rp502 triliun sudah pasti dipakai semua," kata Sri Mulyani usai menghadiri rapat kerja (raker) dengan Komisi XI DPR RI, di Jakarta, Senin (29/8/2022).

Baca Juga: Pemerintah Gelontorkan Bansos Lagi, Antisipasi Kenaikan Harga BBM?

1. Pemerintah utamakan beri tambahan bansos ketimbang menambahkan anggaran subsidi BBM

Ilustrasi petugas PT Pos Indonesia menyerahkan bantuan sosial (bansos) tunai tahap pertama ke salah seorang KPM di Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/4) (Dok. Kemensos)

Lebih rinci, Sri Mulyani mengatakan anggaran subsidi BBM berpotensi bengkak ke Rp698 triliun dengan naiknya harga minyak dunia dan pelemahan kurs rupiah. Namun, pemerintah tak berencana menaikkan anggaran subsidi BBM, dan memilih untuk menjaga daya beli masyarakat dengan menambah anggaran bansos.

"Tujuannya adalah supaya tadi, alokasi lebih baik dan memang ditujukan kepada kelompok yang memang harus dibantu. Jadi dalam hal ini ya kita mengalokasikan untuk itu," ujar Sri Mulyani.

Baca Juga: Asyik! Tambahan Bansos untuk Masyarakat Cair 1 September 2022

2. Pemerintah masih kalkulasi penyaluran tambahan anggaran bansos

ilustrasi penyaluran BLT (dok. Kemensos)

Terkait sumber dana tambahan anggaran bansos, menurut Sri Mulyani masih dikalkulasi. Namun, sejumlah pos berpotensi direlokasikan dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

"Dari PC-PEN untuk BSU upah memang ada cadangannya, tapi kan kita sedang mencoba melihat keseluruhan kerja dari PC-PEN itu," ucap Sri Mulyani.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya