TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Zulhas Mau Indonesia Jadi Kiblat Industri Fesyen Muslim Dunia 

RI sudah punya bekal buat kuasai pasar fesyen muslim dunia

Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan alias Zulhas dalam acara Road to Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023. (dok. Kemendag)

Jakarta, IDN Times - Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan alias Zulhas membeberkan cita-cita menjadikan Indonesia sebagai kiblat industri fesyen muslim dunia.

Menurut Zulhas, Indonesia sudah memiliki bekalnya dengan keragaman budaya, kearifan lokal, serta sumber daya manusia (SDM) yang telah menginspirasi dunia.

“Dengan potensi keragaman budaya, kearifan lokal, serta SDM yang dimiliki Indonesia, kita tidak hanya mampu menginspirasi dunia, namun juga dapat menguasai pasar global,” kata Zulhas dalam acara Road to Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023, Fashion Show & Dialog bertajuk "From Local Wisdom to Global Inspiration", seperti yang dikutip dari keterangan resmi, Selasa (23/8/2022).

Baca Juga: Ini 5 Orang Terkaya di Industri Fesyen, Tajirnya Bikin Minder!

Baca Juga: 2 Target Mendag: Punya Industri Fesyen Islam dan Industri Halal

1. Indonesia kaya akan sumber kreativitas yang bisa wujudkan cita-cita jadi kiblat fesyen muslim dunia

Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan alias Zulhas dalam acara Road to Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023. (dok. Kemendag)

Selain itu, dia juga menyoroti kekayaan dan keanekaragaman Indonesia dalam seni dan budayanya. Hal itu juga menurut Zulhas jadi bekal mencapai cita-cita menjadikan Tanah Air sebagai kiblat fesyen muslim dunia pada 2024.

“Beragam kain tradisional Indonesia dengan nilai filosofis menjadi sumber kreativitas bagi para desainer dan pelaku usaha fesyen muslim Indonesia yang tidak dimiliki negara lain. Inilah yang menjadi kunci untuk mewujdukan Indonesia sebagai sebagai kiblat fesyen muslim dunia di tahun 2024,” tutur Zulhas.

Baca Juga: ISEF 2020, Peluang Industri Fesyen Muslim Unjuk Gigi di Era Pandemik 

2. Mendag ajak diskusi pengusaha fesyen muslim lokal

Suasana area tenant fesyen di festival "MaRI Rayakan Ramadan" edisi tahun 2022 yang berada di area atrium utama Mall Ratu Indah Makassar. (Dok. PR Mall Ratu Indah)

Zulhas mengatakan potensi pasar fesyen muslim dan modest fashion sangat besar. Apalagi, populasi muslim dunia setara 25 persen total populasi dunia. Pada 2060, jumlahnya diprediksi meningkat menjadi 30 persen populasi global. Kedua, daya beli produk modest fashion meningkat 6,1 persen dalam 4 tahun terakhir dan diperkirakan terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan jumlah konsumen/populasi.

Zulhas melakukan dialog dengan para desainer dari 8 brand fesyen muslim lokal, yakni Kami, Ria Miranda, IKYK, Ivan Gunawan, Nada Puspita, Wearing Klamby, Khanaan, serta ButtonscarvesxBenang Jarum. Zulhas membahas perkembangan industri fesyen muslim Indonesia, pengembangan kompetensi sumber daya desainer dan pelaku usaha fesyen muslim Indonesia, serta dukungan dan peran Kementerian Perdagangan untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat fesyen muslim dunia melalui JMFW 2023.

“Pasar dalam negeri itu penting, tapi ini saatnya untuk ‘go global’. Kementerian Perdagangan siap mendukung penuh upaya untuk menjadikan Indonesia sebagai kiblat muslim dunia,” tutur dia.

Selain itu, Zulhas mengajak para pemangku kepentingan terkait untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam menyukseskan JMFW guna mewujudkan Indonesia sebagai kiblat fesyen muslim dunia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya