TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Minta Impor Laptop dan Software Disetop, Luhut: Sudah, Cukuplah Itu!

Genjot kemampuan dalam negeri

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (ANTARA/HO-Kemenko Kemaritiman dan Investasi)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan medorong Indonesia tidak perlu lagi impor di bidang industri teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Menurutnya, pemerintah akan berkomitmen untuk membangun industri TIK.

Selama ini, menurut Luhut, masih banyak pihak yang mengambil untung dengan melakukan impor TIK.

"Masih ada mental-mental yang enggak jelas yang masih ingin melihat produk-produk luar negeri. Sudah cukuplah itu. Tentu juga tidak 100 persen kita penuhi kebutuhan kita tapi janganlah persentasenya rendah sekali itu buatan dalam negeri," ujar Luhut dikutip dari ANTARA, Kamis (22/7/2021).

Baca Juga: Luhut Sebut Indonesia Impor Obat Mahal untuk Pasien COVID-19 

1. Menggenjot kemampuan dalam negeri

Produk-produk yang dipamerkan di Pop Up Store vol 2 (IDN Times/Indah Permata Sari)

Pada kondisi pandemik COVID-19 saat ini, kata Luhut, Indonesia banyak bergantung pada negara lain dan membuatnya sadar agar Indonesia bisa menggenjot kemampuan dalam negeri. Oleh karena itu, menurutnya Indonesia akan mengembangkan produk-produk dalam negeri agar bisa memproduksi sendiri dan tidak perlu impor.

"Jadi makin banyak kita kembangkan produk-produk dalam negeri di bidang teknologi informasi, misal bikin server, software, pada akhirnya nanti kita produksi sendiri saja. Jadi tidak perlu mesti impor-impor lagi," jelas Luhut.

Baca Juga: Luhut Targetkan 400 Ribu Testing COVID-19 per Hari

2. Akan memproduksi tablet dan laptop baru buatan dalam negeri

IDN Times/Helmi Shemi

Untuk mendukung hal tersebut, Luhut menyebut bahwa saat ini ITB, ITS dan UGM telah bekerja sama dengan industri TIK dalam negeri membentuk konsorsium untuk memproduksi tablet dan laptop "Merah Putih" dengan merek Dikti Edu.

"Saya kira zamannya Menteri Nadiem (Menteri Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi) elok kalau ini sudah mulai diluncurkan," kata Luhut.

Baca Juga: Geram Impor Alkes Masih Tinggi, Luhut: Mau sampai Kapan Begini?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya