TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pertamina: Penanganan Tumpahan Minyak di Karawang Sudah Tahap Eksekusi

Pertamina jamin penutupan sumur YYA-1 dua hari lebih cepat

IDN Times/Vamela Aurina

Jakarta, IDN Times - PT Pertamina masih berupaya mengatasi kebocoran di sumur YYA-1 di area Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) Karawang, Jawa Barat. Diperkirakan sumur sudah bisa ditutup dua hari lebih cepat dari rencana.

Guna mengatasi tumpahan minyak dari sumur YYA-1, Pertamina melakukan berbagai upaya. Di antaranya pemulihan dampak dari sisi lingkungan termasuk dari segi kemasyarakatan.

Baca Juga: Pertamina Jamin Tumpahan Minyak Bisa Teratasi Dalam 2 Pekan

1. Penanganan sumur YYA-1 sudah sampai tahap eksekusi

dok.Istimewa

Insiden Komandan Penanganan tumpahan minyak dari sumur YYA-1, Taufik Adityawarman mengungkapkan, saat ini penanganan sumur YYA-1 sudah sampai ke tahap tiga yaitu tahap eksekusi.

Tahap ini sudah sampai pada kedalaman 2.050ft dengan casing 17,5 inch. Sementara target Pertamina hingga kedalaman 9.000ft.

Pertamina juga akan menutup sumur YYA-1 di area PHE ONWJ dengan semen, plat, dan diberikan tekanan. "Insyallah dua hari lebih cepat," ujar Taufik.

2. Ada 4 oil skimmer untuk mengangkat dan menyedot tumpahan minyak

dok.Istimewa

Dalam mengelola tumpahan minyak offshore, Pertamina sudah menyiapkan akses kapal sebanyak 44 unit, dan beberapa kapal untuk skimming yakni menyedot tumpahan minyak guna membersihkan lautan.

Sampai saat ini sudah terdapat 4.700 meter static oil boom untuk mengadang tumpahan minyak dan terdapat 4 oil skimmer untuk mengangkat dan menyedot tumpahan minyak. 

"Per hari ini sudah 4,7 km (static oil boom) sudah digelar di lapangan" jelas Taufik.

3. Siapkan kapal untuk kejar ceceran yang lolos

Dok.IDN Times/Istimewa

Selain menghadang dan menyedot tumpahan minyak dari sumber utama tumpahan minyak sumur YYA-1 di PHE ONWJ offshore, Pertamina juga menyiapkan kapal untuk mengejar ceceran yang lolos dari penjagaan supaya tidak menyebar. 

"Jika ada yang ceceran di sana, insyallah bisa kita kejar" ujar Taufik.

Dua set kapal sudah disiapkan di area Tanjung Priok dengan oil boom masing-masing 400 meter.

4. Jaring nelayan cegah penyebaran minyak di daratan

IDN Times/Muhamad Iqbal

Adapun penanganan onshore dilakukan dengan menggunakan jaring nelayan, untuk cegah penyebaran minyak agar tidak langsung ke daratan atau ke tanah, yang bisa mengkontaminasi tanah dan memicu dampak yang lebih buruk.

"Paling tidak bisa nahan biar tidak langsung ke darat atau ke tanah, kontaminasi tanah akan lebih buruk dampaknya. Lebih baik kita cegat di laut, cegat di pantai" tambah Taufik. 

Baca Juga: Pertamina Belum Hitung-Hitungan Kerugian Tumpahan Minyak di Karawang

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya